Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Pembelian kembali (buyback) Surat Utang Negara oleh pemerintah sepanjang September 2011 dinilai mengindikasikan kebingungan pengampu kebijakan untuk menangkal sentimen negatif akibat proyeksi perlambatan ekonomi dunia.
 
"Itu indikasi kalau pemerintah bingung. Pemerintah pasti bingung tapi kemudian pemerintah hitung penerbitan obligasi baru Rp4,3 triliun. Jadi maunya apa, beli atau jual," kata Purbaya.ujar Kepala Ekonom Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa, hari ini.
 
Hingga 23 September 2011, pembelian buyback SUN oleh pemerintah sudah mencapai Rp3,13 triliun.
 
Purbaya juga menilai langkah buyback SUN yang dilakukan pemerintah sebagai langkah yang tidak kredibel. 
 
"Sebetulnya pemerintah kalau beli obligasi itu tidak kredibel karena budgetnya defisit. Ujung-ujungnya dia akan jual, in the short time tidak apa-apa bisa memberikan bantuan sosial supaya obligasinya tidak jatuh terlalu dalam," katanya.
 
Namun dalam jangka panjang, lanjut Purbaya, langkah pemerintah ini tidak berkelanjutan kalau tidak diikuti langkah aktif dari Bank Indonesia. 
 
Menurut Purbaya, ada dua keuntungan jika pembelian obligasi dilakukan oleh BI, yakni dapat mengurangi fluktuasi dan menjaga sentimen di pasar obligasi.
 
"Kalau harganya relatif stabil atau tidak terkoreksi terlalu dalam, investor-investor asing tahu di sini ada yang menjaga stabilitasSUN. jadi tidak perlu terlalu panik. Saya pikir yang paling efektif BI harus lebih aktif," tegas Purbaya. (arh)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper