Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

Oleh Taufikul Basari/Bloomberg
 
NEW YORK: Harga minyak mentah menurun setelah laporan menunjukkan kepercayaan konsumen AS jatuh pada Agustus ke level terendah dalam 31 tahun, sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi mungkin melemah di negara pengguna bahan bakar terbesar dunia itu.
 
Harga minyak turun 0,4% setelah indeks awal Thomson Reuters-Universitas Michigan menunjukkan sentimen konsumen merosot ke 54,9 dari 63,7 pada bulan sebelumnya. Minyak berjangka telah naik sebanyak 1,9% sebelumnya ketika Departemen Perdagangan mengatakan belanja ritel meningkat 0,5% menyusul kenaikan 0,3% pada bulan Juni yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
 
"Kekhawatiran ekonomi terus menjadi pendorong utama pasar minyak," kata Kyle Cooper, direktur riset untuk IAF Advisors di Houston. "Minyak sudah naik cukup signifikan minggu ini dan pasar berakhir
sedikit lebih rendah. Penting untuk diingat bahwa minyak sudah naik sedikit dari posisi terendah."
 
Harga minyak mentah untuk pengiriman September turun 34 sen menetap pada US$85,38 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga kontrak itu menurun 1,7% minggu ini setelah bergerak pada kisaran US$75,71
hingga US$87,37 per barel.
 
Adapun minyak Brent untuk pengiriman September naik 1 sen untuk mengakhiri sesi di US$108,03 per barel pada ICE Futures Europe yang berbasis di London. Patokan Eropa dengan premi sebesar US$22,65
terhadap berjangka AS kemarin, turun dari rekor US$23,79 pada 10 Agustus berdasarkan harga penyelesaian.
 
Harga minyak turun 2% sebelum perdagangan dibuka pukul 09:00 di New York setelah ekonomi Perancis gagal tumbuh pada kuartal kedua dan manufaktur di wilayah euro secara tak terduga menurun pada bulan Juni.
 
Kantor statistik Insee yang berbasis di Paris mengatakan pertumbuhan di Prancis macet karena belanja konsumen jatuh. Produk domestik bruto tidak berubah dari kuartal pertama, ketika naik 0,9%, yang paling
rendah dalam 4 tahun.
 
Sedangkan menurut kantor statistik UE yang berpusat di Luxembourg produksi industri di wilayah euro jatuh pada bulan Juni. Penurunan 0,7% dipimpin oleh penurunan barang modal seperti mesin, menambah tanda-tanda perekonomian kehilangan momentum karena pemerintah berjuang untuk mengatasi krisis utang. (api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper