Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eterindo Wahanatama bangun 2 pabrik kelapa sawit

JAKARTA: PT Eterindo Wahanatama Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, agribisnis, dan perdagangan produk kimia, pada tahun depan berencana membangun dua pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kebutuhan investasi sebesar Rp236 miliar.Direktur

JAKARTA: PT Eterindo Wahanatama Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, agribisnis, dan perdagangan produk kimia, pada tahun depan berencana membangun dua pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kebutuhan investasi sebesar Rp236 miliar.Direktur Utama Eterindo Immanuel Sutarto mengatakan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi CPO tersebut guna semakin mengintegrasikan bisnis perseroan di sektor kelapa sawit yang sebelumnya hanya untuk memasok kebutuhan bahan baku biodiesel. Dia menerangkan kedua pabrik tersebut masing-masing memiliki kapasitas produksi 45 metrik ton per jam dan dapat dinaikkan hingga 60 ton per jam. "Seiring beroperasinya dua pabrik ini pada 2014, total perkebunan kami yang sudah mature [panen] adalah 7.615 hektare," katanya, pekan lalu.Senior Finance & Accounting Manager Eterindo Anton Hartono menambahkan kebutuhan pendanaan pembangunan pabrik akan didanai dari kas internal dan pinjaman bank dengan komposisi 30%:70%."Kami sudah mendapatkan izin prinsip dari salah satu bank pemerintah terbesar untuk mendanai proyek perkebunan secara keseluruhan," terangnya.Tahun ini, perseroan mengalokasikan dana investasi sebesar Rp210 miliar khusus untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit dengan target tanam 4.150 hektar. "Kami sudah mendapatkan pinjaman modal kerja dari Bank Mutirara Rp44 miliar," jelasnya.Menurut Immanuel, perseroan yang didirikan pada 1992 oleh pengusaha Sudiharta Sridjaja itu secara bertahap akan meninggalkan bisnis di industri kimia dan mulai fokus menjalankan bisnis biodiesel dan perkebunan kelapa sawit.Dia beralasan peralihan bisnis tersebut dilakukan karena margin keuntungan yang diperoleh dari bisnis di industri kimia sangat kecil, kalah dibandingkan bisnis biodiesel dan perkebunan kelapa sawit. "Karena di industri kimia, kami hanya trading bukan produsen jadi margin keuntungannya kecil," ujarnya.Menurut dia, margin keuntungan kotor dari bisnis kimia hanya sekitar 2%-3%, sedangkan margin dari bisnis biodiesel mencapai 15%-18%.Bisnis biodiesel Eterindo saat ini dijalankan oleh anak perusahaan PT Anugerahinti Gemanusa, sedangkan lini bisnis perkebunan oleh PT Maiska Bhumi Semesta dan Malindo Persada Khatulistiwa.Tahun ini perseroan mengincar perolehan pendapatan sebesar Rp922 miliar atau meningkat 13,8% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu Rp810 miliar, di mana sebesar 51% atau Rp470 miliar akan disumbang oleh penjualan biodiesel.Sampai dengan kuartal I/2011, realisasi penjualan perseroan turun 4% menjadi Rp226,17 miliar dibandingkan dengan kinerja periode sama 2010 sebesar Rp236,17 miliar. "Kuartal kedua ini kami perkirakan realisasinya Rp240 miliar, jadi totalnya Rp476 miliar," jelas Immanuel.Dia menyatakan optimistis dapat mencapai target penjualan yang dipatok perseroan pada tahun ini seiring adanya ketentuan mandatory dari pemerintah tentang penggunaan biodiesel minimum 5% pada untuk sektor transportasi yang akan meningkatkan permintaan biodiesel. "Kami proyeksikan penjualan biodiesel akan meningkat 370%," ujarnya.Hingga perdagangan akhir pekan lalu, harga saham emiten berkode ETWA itu ditutup melorot 5 poin atau -1,85% pada level Rp265 per saham sehingga membentuk kapitalisasi pasarnya Rp256,60 miliar. (ln)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper