Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak meluncur di bawah US$100 per barel

NEW YORK: Minyak mentah tertekan sampai di bawah level US$100 per barel dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas ke kirasan terendah dalam 2 tahun akibat kekhawatiran pertumbuhan ekonomi bakal melambat dan dolar AS menguat atas euro. Minyak langsung

NEW YORK: Minyak mentah tertekan sampai di bawah level US$100 per barel dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas ke kirasan terendah dalam 2 tahun akibat kekhawatiran pertumbuhan ekonomi bakal melambat dan dolar AS menguat atas euro. Minyak langsung anjlok 8,6% setelah laporan Departemen Buruh mengenai lonjakan aplikasi pengangguran ke level tertinggi sejak Agustus. Hal ini mengisyaratkan berkurangnya penggunaan BBM. Di sisi lain, komoditas perak memicu penurunan pada Thomson Reuters/Jeffries CRB Index.Sementara dolar AS menguat setelah Gubernur European Central Bank Jean-Claude Trichet menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga."Pasar berdarah-darah saat ini. Begitu ECB memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga, dolar AS langsung take off dan penurunan harga komoditas berlanjut," jelas Peter Beutel, presiden perusahaan konsultan perdagangan Cameron Hanover Inc di New Canaan, Connecticut.Minyak mentah untuk pengiriman Juni turun US$9,44 menjadi US$99,80 per barel, terendah di New York Mercantile Exchange sejak 16 Maret. Kontrak berjangka ini tumbang 12% dalam 4 hari terakhir dan penurunan harian terbesar sejak 20 April 2009. Sepanjang tahun lalu harga minyak naik 25%.Dolar AS menguat 2,1% menjadi US$1,451 per euro, level tertinggi sejak 26 April. Melemahnya dolar AS menyebabkan harga komoditas dalam mata uang AS menjadi lebih menarik bagi investor.Sepanjang tahun ini, minyak naik 9,2% di New York akibat kerusuhan di sejumlah tempat Timur Tengah dan Afrika utara seperti Tunisia, Mesir, Libia, Aljazair, Bahrain, Oman, Syria, dan Yaman.Minyak brent untuk penyelesaian Juni turun US$10,39 atau 8,6% menjadi US$110,80 per barel di ICE Futures Europe London.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper