Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas turun dipicu rencana Soros Fund

NEW YORK: Emas turun setelah laporan yang menyebutkan Soros Fund Management LLC yang kemungkinan memangkas kepemilikan pada logam sementara perak tumbang terbesar dalam 28 tahun dipicu aksi jual investor.

NEW YORK: Emas turun setelah laporan yang menyebutkan Soros Fund Management LLC yang kemungkinan memangkas kepemilikan pada logam sementara perak tumbang terbesar dalam 28 tahun dipicu aksi jual investor.

Emas berjangka untuk pengiriman Juni turun US$25,10 atau 1,6% menjadi US$1.515,30 per ounce, terbesar sejak 15 Maret. Dalam 2 hari terakhir harga merosot 2,7%. Pada 2 Mei, komoditas ini sempat melonjak mencapai rekor US$1.577,40. Tahun lalu, logam mulia naik 30%.Sejumlah bank sentral seperti Meksiko, Rusia, dan Thailand menambah cadangan emas selama Februari dan Maret ketika dolar AS melemah terhadap mata uang utama.Data International Monetary Fund memperlihatkan Meksiko membeli 93,3 metriks ton emas sejak Januari, bertambah 6,9 ton. Pada Maret, Rusia juga meningkatkan cadangan emas sebesar 18,8 ton menjari 811,1 ton. Adapun, Thailand menggenjot kepemilikan logam mulia sebesar 9,3 ton sampai 108,9 ton.CME Group Ltd, pemilik Comex, menaikkan jumlah minimum tunai yang harus dideposito untuk perdagangan perak berjangka menjadi US$16.200 per kontrak, dari US$14.513. Perak berjangka untuk pengiriman Juli turun US$3,197 atau 7,5% ditutup pada US$39,388 per ounce pada 1:48 p.m. di Comex New York. Dalam 3 hari, harga merunduk 19%, terbesar sejak Maret 1983.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper