Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mesir mereda, minyak di New York jatuh

NEW YORK: Harga minyak di New York turun pada Senin waktu setempat karena kekerasan di Mesir tampak berkurang, meredakan kekhawatiran tentang gangguan melalui Terusan Suez yang strategis dan vital. "Beberapa kekhawatiran tentang Mesir kini sedang dilihat
NEW YORK: Harga minyak di New York turun pada Senin waktu setempat karena kekerasan di Mesir tampak berkurang, meredakan kekhawatiran tentang gangguan melalui Terusan Suez yang strategis dan vital.

"Beberapa kekhawatiran tentang Mesir kini sedang dilihat setidaknya sebagian diselesaikan," kata Adam Sieminski dari Deutsche Bank. "Kenyataan bahwa hal-hal yang tidak memburuk membuat minyak mentah terlihat kurang berisiko." Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret, turun US$1,55, mengakhiri hari di US$87,48 per barel. Di London minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret berada di US$99,25, turun 58 sen dibandingkan dengan penutupan Jumat. Harga minyak mentah New York jauh tertinggal dari Brent karena persediaan besar minyak sisa pada titik transit utama AS Cushing, Oklahoma, menurut para analis. Penurunan harga muncul setelah Brent minggu lalu melompat di atas batas utama US$100 untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun karena kekhawatiran atas dampak kerusuhan di Mesir pada pasokan energi global. Pada Minggu Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman bertemu dengan kelompok oposisi dalam upaya untuk menenangkan sebuah pemberontakan anti-pemerintah. Suleiman -- pembantu utama dan mungkin pengganti Presiden Hosni Mubarak -- mengundang kelompok oposisi untuk membahas pembentukan sebuah panel yang akan memandu reformasi demokratis. Namun demikian, demonstran tidak terkesan dan berjanji melanjutkan aksi mereka yang sudah berlangsung dua pekan di Lapangan Tahrir, Kairo, ada sedikit kekerasan terlihat dalam beberapa hari terakhir. Sementara Mesir bukanlah produsen minyak mentah utama, negara ini adalah lokasi Terusan Suez yang membawa sekitar 2,4 juta barel per hari, kurang lebih sama dengan produksi Irak atau Brazil. Didukung kekhawatiran Mesir, minyak mentah Brent melonjak ke US$103,37 pada Kamis lalu -- mencapai tingkat tertinggi sejak 26 September 2008. (msw)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper