Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah 4 faktor pemicu IHSG anjlok terdalam sejak Oktober 2008

JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 3,6% menjadi 3.501,66 atau mengalami penurunan terdalam sejak Oktober 2008, menyusul aksi profit taking yang merespons tingkat inflasi.

JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 3,6% menjadi 3.501,66 atau mengalami penurunan terdalam sejak Oktober 2008, menyusul aksi profit taking yang merespons tingkat inflasi.

Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing menilai penurunan IHSG hingga 7,5% sejak akhir pekan lalu itu disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking). Aksi itu disebabkan oleh empat faktor, yaitu pertama, ancaman negatif inflasi yang bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.Kedua, kekhawatiran terhadap kenaikan BI Rate. Ketiga, harga komoditas yang terus meningkat dan menunjukkan tren penguatan sejak akhir 2010.Keempat, investor mulai melirik investasi di negara lain, terkait dengan pemulihan ekonomi beberapa negara kuat di dunia.Hingga akhir pekan ini, Pardomuan memproyeksikan IHSG masih mengalami tekanan jual. Meski demikian, investor berpeluang mengakumulasi saham-saham unggulan, terutama di sektor perkebunan, pertambangan dan infrastruktur. "IHSG akan bergerak pada 3.450-3.550 hingga akhir pekan ini," ujar Pardomuan.Harga saham PT Bank Central Asia Tbk turun 6,3% dan PT Indosat Tbk turun 8,4% hingga jeda perdagangan di Bursa Efek Indonesia siang ini.Adapun, Bloomberg menyitir laporan Morgan Stanley yang menyebutkan kemungkinan bank sentral menaikkan BI Rate hingga 100 basis poin per Februari 2011 terkait dengan inflasi. Kondisi tersebut memicu kepanikan pasar dan mengakibatkan aksi jual berlanjut. (spr)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Faisal
Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper