Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Beton Precast Tbk. kembali merevisi target kontrak baru periode 2018 dari Rp8,3 triliun menjadi Rp6,6 triliun sejalan dengan tender sejumlah proyek utama yang diundur.
Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana mengatakan perseroan akan fokus untuk mengejar target perolehan nilai kontrak dalam dua bulan tersisa tahun ini. Menurutnya, emiten berkode saham WSBP itu memiliki beberapa proyek potensial yang akan menambah pundi-pundi kontrak baru perseroan.
Secara detail, proyek-proyek yang berpeluang didapatkan di antaranya jalan tol Pekanbaru—Dumai, jalan tol Kuala Tanjung—Indrapura, pekerjaan tambahan proyek jalan tol Krian—Legundi—Bunder—Manyar, serta sejumlah proyek lain.
Jarot mengungkapkan perseroan merevisi target kontrak baru periode 2018 menjadi Rp6,6 triliun. Jumlah tersebut merupakan revisi dari prognosa Rp8,3 trilun yang tertuang dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).
“Adanya perubahan ini disebabkan beberapa tender proyek utama yang diundur di antaranya proyek jalan tol Probolinggo—Banyuwangi, jembatan Penajam Balikpapan, dan Proyek jalan tol Singosari—Batu,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (14/11/2018).
Berdasarkan pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, WSBP mengantongi kontrak baru Rp4,56 triliun per Oktober 2018. Nilai tersebut berasal dari beberapa proyek besar yakni pekerjaan tambahan proyek jalan tol Cibitung—Cilincing, pekerjaan tambahan proyek kulonprogo I, pekerjaan tambahan refinery development master plan (RDMP) RU V Balikpapan, dan proyek lainnya.
Dengan target yang baru, realisasi itu setara dengan 69,09% dari target Rp6,6 triliun sepanjang 2018.
Sebelumnya, pada medio Agustus 2018, WSBP pernah merevisi target kontrak baru periode 2018. Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. itu menurunkan target dari Rp11,52 triliun menjadi Rp8,3 triliun.