Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang digital tak luput dari gelombang aksi jual global pada hari ini, Kamis (11/10/2018), terutama cryptocurrency terbesar, Bitcoin.
Menurut indeks harga yang dihimpun Bloomberg, Bitcoin anjlok hingga 7% ke level terendah sejak pertengahan Agustus pada perdagangan hari ini, meski mampu memangkas pelemahannya menjadi 4,8% pada pukul 9.30 waktu London.
Indeks Crypto Galaxy Bloomberg tergelincir lebih dari 11% dan telah melemah selama tiga hari berturut-turut. Koin digital lain seperti Ethereum, Ripple, dan Litecoin juga melemah lebih dari 10%.
"Aksi jual global dalam pasar modal memang telah berimbas ke pasar crypto," ungkap Ryan Rabaglia, kepala perdagangan OSL yang menangani cryptocurrency di Hong Kong, seperti dikutip Bloomberg.
"Hari-hari crypto yang menjadi safe haven dan memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap sentimen global tampaknya semakin berkurang," lanjutnya.
Peningkatan perhatian institusional pada cryptocurrency telah meningkatkan korelasi sentimen dengan aset konvensional, meskipun tren ini tidak diperkirakan bertahan lama, ungkap Ryan.
Aksi jual saham terbesar sejak Februari bergulir dari AS hingga Asia hari ini, dengan indeks seluruh wilayah jatuh setidaknya 4% dan indeks Shanghai Composite China ditutup pada level terendah dalam hampir empat tahun terakhir.
Kekhawatiran mengenai dampak perang perdagangan AS-China, imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun menyentuh level tertinggi sejak 2011, serta pengetatan moneter Federal Reserve berkontribusi terhadap kekhawatiran pasar.
Valuasi mata uang kripto telah merosot lebih dari US$600 miliar dari level tertinggi yang dicapai Januari karena tren dalam penawaran koin perdana (Initial Coin Offerings/ICO) awal tahun lalu telah memudar.
Selain itu, pengadopsian mata uang kripto ke dalam aset arus utama telah gagal terwujud tahun ini di tengah serangkaian peretasan bursa perdagangan kripto dan peningkatan pengawasan dari sejumlah negara.
"Sudah jelas sekarang bahwa Bitcoin dan cryptocurrency lainnya mewakili ibu dari semua bubble," kata Nouriel Roubini, kepala Roubini Macro Associates dalam kesaksian yang disiapkan untuk sidang Komite Perbankan Senat AS mengenai mata uang kripto dan blockchain yang dijadwalkan Kamis di Washington.
Dalam kesaksiannya, Roubini juga berpendapat teknologi blockchain yang mendukung Bitcoin dan mata uang kripto lainnya adalah teknologi yang paling over-hyped dan paling tidak berguna dalam sejarah manusia.