Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) melaporkan rugi bersih per Juni 2018 mencapai Rp17,83 miliar. Nilai itu menurun dari rugi bersih semester I/2017 sebesar Rp24,93 miliar.
Dalam laporan keuangan per Juni 2018, manajemen MGRO menyebutkan, pendapatan mencapai Rp836,59 miliar. Nilai itu naik 10,80% year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp755,05 miliar.
Kontribusi utama pendapatan berasal dari penjualan minyak kelapa sawit atau CPO sebesar Rp623,30 miliar, dan penjualan kernel Rp153,93 miliar. Tidak ada penjualan ke pelanggan yang melebihi 10%.
Beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp782,79 miliar dari sebelumnya Rp704,29 miliar. Namun, laba bruto perseroan per Juni 2018 masih naik menuju Rp53,81 miliar dari sebelumnya Rp50,75 miliar.
Hanya saja, MGRO masih memiliki sejumlah beban yang cukup besar, seperti beban administrasi dan umum sejumlah Rp39,66 miliar, serta beban keuangan Rp21,52 miliar.
Alhasil, perseroan membukukan rugi sebelum pajak penghasilan senilai Rp18,8 miliar, menurun dari per Juni 2017 sebesar Rp24,79 miliar.
Per Juni 2018, perusahaan mengeluarkan kas untuk investasi sejumlah Rp12,76 miliar, naik dari sebelumnya Rp2,03 miliar. Jumlah kas dan setara kas pada akhir periode ialah Rp14,13 miliar dan per Juni 2017 Rp20,30 miliar.
Jumlah liabilitas per Juni 2018 mencapai Rp587,52 miliar, naik dari akhir 2017 sebesar Rp550,19 miliar. Liabilitas jangka pendek meningkat menuju Rp428,29 miliar dari sebelumnya Rp387,56 miliar.
Ekuitas perseroan berkurang menjadi Rp394,44 miliar dari sebelumnya Rp414,51 miliar. Total aset MGRO naik menuju Rp981,96 miliar dari akhir 2017 sebesar Rp964,71 miliar.
Sebagai informasi, MGRO merupakan emiten yang melantai di BEI pada 12 Juli 2018. Dalam IPO pada perseroan melepas 703,68 juta saham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga pelaksanaan Rp225, sehingga perseroan meraih dana Rp158,33 miliar. Menurut Presiden Direktur Mahkota Group Usli Sarsi, 60% dana tersebut atau sekitar Rp95 miliar dialokasikan untuk pembangunan pabrik baru. Adapun, 40% sisanya dipakai sebagai modal kerja entitas anak.
Rencana ekspansi lainnya ialah menambah kapasitas tangki timbun sebesar 20.000 ton di entitas usaha, yakni PT Dumai Paricipta Abadi. Sebelumnya, Mahkota Group memiliki tangki timbun berkapasitas 76.000 ton.