Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Fundamental BRPT, Simak Rekomendasi Sahamnya!

Target harga saham menjadi Rp2.500, mencerminkan ketidakpastian yang berkaitan dengan perkembangan global dan kenaikan harga minyak. Di sisi lain, rekomendasi direvisi dari Trading Buy ke Buy karena memburuknya harga saham.
Barito Pacific
Barito Pacific

Bisnis.com, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai performa bisnis Barito Pacific (BRPT) berpotensi meningkat mulai kuartal III/2018 menyusul aksi akuisisi 66.76% saham Star Energy Group Holding dinilai akan memperkuat kinerja bisnisnya.

Analis Mirae Sekuritas, Taye Shim menjelaskan BRPT mencatat pendapatan bersih kuartal I/2018 sebesar US$695,3 juta (+9.8% YoY), didukung oleh peningkatan volume penjualan dan harga jual rata-rata produk. Sementara pertumbuhan top line cukup baik, harga pokok penjualan meningkat lebih cepat (+21.3% YoY) dikarenakan oleh peningkatan biaya bahan baku.

Meskipun biaya telah meningkat, laba operasi atau laba dari tingkat operasi yang berlanjut membaik pada triwulan pertama. Namun, pertumbuhan laba bersih berada di -15,0% (QoQ) karena kerugian dari operasi yang dihentikan.

"Secara tahunan, kinerja tampaknya tidak menarik meskipun kami mengecualikan biaya bahan baku (Naphtha) saat ini karena high-base effect pada 1Q17," jelasnya dalam riset yang diterima Bisnis, Rabu (4/7/2018).

Pada kuartal I/2017, kinerja jauh lebih baik dari pada periode lain karena harga realisasi rata-rata Butadiene naik dari US$1.024/ton menjadi US$2.200/ton dengan meningkatnya permintaan dari China. Kecuali untuk high-base effect, kenaikan biaya keuangan, dan kerugian dari operasi yang dihentikan, BRPT terus mencapai kinerja yang relatif stabil sejak 2Q17.

"Ke depannya, kami memperkirakan spread akan mereda sedikit dengan asumsi harga minyak (Naphtha) terus menguat. Dengan demikian, marjin operasi diperkirakan berada sekitar 15%."

Dia mengungkapkan rencana ekspansi produk baru masih berjalan sesuai jadwal. TPIA baru saja menyelesaikan pabrik butadiena dan mulai beroperasi sejak awal Juni setelah tie-ins sejak Maret hingga Mei. Ekspansi kapasitas cenderung mendukung kinerja BRPT untuk menopang spread yang tidak mendukung.

Oleh karena itu, kuantitas akan memainkan peran penting untuk meningkatkan kinerja BRPT sampai dengan spread menjadi stabil kemudian memulai uptrend baru.

Pada 7 Juni 2018, BRPT telah secara resmi mengakuisisi 66.76% saham Star Energy Group Holding Pte Ltd. Diharapkan peningkatan kinerja operasi dapat direalisasikan dan dapat dilihat dengan jelas mulai dari kuartal III/2018.

Namun, karena BRPT memiliki rencana untuk memperluas bisnisnya, akan perlu waktu untuk melihat laba bersih yang tinggi sampai biaya finansial dan lainnya dilunaskan.

"Kami menurunkan target harga saham menjadi Rp2.500, mencerminkan ketidakpastian yang berkaitan dengan perkembangan global dan kenaikan harga minyak. Di sisi lain, kami meningkatkan rekomendasi kami dari Trading Buy ke Buy karena memburuknya harga saham."

Pihaknya percaya BRPT akan memimpin industri ini sebagai perusahaan energi dan petrokimia terbesar di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper