Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan AUM Reksa Dana Pasif Bakal Meningkat Pesat

Dana kelolaan industri reksa dana pasif dipastikan akan meningkat sejalan dengan rencana manajer investasi (MI) untuk menerbitkan reksa dana indeks baru.

Bisnis.com, JAKARTA - Dana kelolaan industri reksa dana pasif dipastikan akan meningkat sejalan dengan rencana manajer investasi (MI) untuk menerbitkan reksa dana indeks baru.

Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) Edward P. Lubis mengatakan, dengan adanya tiga indeks baru yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI), maka akan ada produk baru, investor baru, serta peningkatan asset under management (AUM).

"Buat kami para MI yang terpenting likuiditas. Dengan indeks baru produk akan semakin banyak dan likuiditas bertambah. Ini yang diharapkan," katanya di Gedung BEI, Kamis (17/5/2018).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada lima jenis produk reksa dana indeks dan exchange traded fund (ETF) yang menggunakan indeks bursa sebagai acuan. Yakni reksa dana indeks, ETF Saham, ETF Fixed Income, Syariah ETF Saham, dan Syariah Indeks.

AUM reksa dana indeks per 20 April lalu mencapai Rp5,34 triliun, ETF Saham memiliki AUM yang mencapai Rp5,75 triliun, ETF Fixed Income senilai Rp5 triliun, Syariah ETF Saham Rp0,04 triliun AUM, serta Syariah Indeks dengan AUM senilai Rp0,22 triliun.

Sementara itu, tiga indeks baru yang diluncurkan bursa adalah IDX High Dividend 20, IDX BUMN20, dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70). "Dengan adanya ini yang jelas persentase atau kontribusi reksa dana indeks dan ETF terhadap total AUM akan meningkat," ujarnya.

Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan menambahkan, tingginya antusias terhadap tiga indeks baru ini tidak hanya datang dari para MI, namun juga investor institusi salah satunya pengelola dana pensiun perusahaan.

Kata dia, tingginya return yang dihasilkan oleh ketiga indeks itu mampu menarik minat investor yang meminta kepada MI untuk segera menyediakan produk dengan mengacu pada tiga indeks tersebut.

"Return indeks itu beberapa lebih unggul dibandingkan LQ45. Ini bagus untuk investasi jangka panjang. Dan memang dana pensiun sudah antusias terhadap tiga produk ini," kata dia.

Dia menjelaskan, IDX High Dividend 20 dalam 10 tahun terakhir mencatatkan performa hingga 346,99%, jauh lebih unggul dibandingkan LQ45 yang hanya 266,39%. Adapun IDX BUMN20 juga mencatatkan kinerja lebih unggul dari LQ45 dengan performa hingga 278,37%.

Sementara itu, JII70 selama 27 Mei 2010 hingga 11 Mei 2018 mencatatkan kinerja sebesar 60,33%, lebih unggul dibandingkan performa Jakarta Islamic Index (JII) yang hanya sebesar 58,48%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper