Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sillo Maritime (SHIP) Bidik Pertumbuhan Omzet 35%

Direktur Utama Sillo Maritime, Herjati mengatakan kinerja perseroan tahun ini akan mendapat sentimen positif harga minyak dan gas yang stabil dan cenderung naik. Tren harga migas, menurutnya akan mengerek kegiatan hulu migas sehingga kebutuhan jasa penunjang yang disediakan perseroan meningkat.
PT Sillo Maritime Perdana Tbk/Istimewa
PT Sillo Maritime Perdana Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan pelayaran PT Sillo Maritime Perdana Tbk. (SHIP) membidik raihan pendapatan US$62,52 juta sepanjang 2018 atau tumbuh 35% dibandingkan dengan realisasi pada 2017 sebesar US$46,31 juta.

Direktur Utama Sillo Maritime, Herjati mengatakan kinerja perseroan tahun ini akan mendapat sentimen positif harga minyak dan gas yang stabil dan cenderung naik. Tren harga migas, menurutnya akan mengerek kegiatan hulu migas sehingga kebutuhan jasa penunjang yang disediakan perseroan meningkat.

Data Bloomberg menunjukkan, harga minyak WTI dalam setahun terakhir naik 39% ke level US$68 per barel. Harga minyak brent naik lebih tinggi lagi, yakni merangkak hingga 45% menjadi US$75 per barel dalam setahun terakhir.

"Oleh karena itu, Perseroan berencana menambah armada kapal di tahun 2018 ini," ujar Herjati dalam laporan tahunan perseroan yang dikutip Bisnis.com, Rabu (2/1/2018).

Sebelumnya, anak usaha Sillomaritime, PT Suasa Benua Sukses (SBS) membeli satu unit floating storage offloading (FSO) bernama Scarlet Trader. SBS mendapat pinajaman sebesar US$25 juta dari EFA RET Management PTe Ltd dan US$29 juta dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar US$29 juta untuk membiayai pembelian Scarlet Trader.

Untuk diketahui, FSO merupakan kapal yang berfungsi menampung minyak mentah. Dikutip dari berbagai sumber, FSO Scarlet Trader memiliki panjang 272 meter atau 2,72 kali panjang lapangan sepakbola. Kapal berbendera Kepulauan Marshall itu memiliki bobot mati 126.646 DWT (dead weight ton).

Pembelian FSO oleh FSO sejalan dengan perolehan kontrak FSO dari perusahaan migas. Dalam keterangan resmi 4 Januari 2018 lalu, manajemen juga melansir perolehan kontrak baru yang mana SBS memenangkan tender time charter oil/condensate FSO services dari Petrochina International Jabung Ltd. Nilai kontrak tersebut diperkirakan mencapai US$76,32 juta.

Herjati menerangkan, sepanjang 2017 perseroan menjajaki berbagai peluang ekspansi dan pengembangan usaha baik organik maupun
inorganik. Secara organik, Sillomaritime membeli dua kapal, yakni MT Andaman Sea dan TB PW Teguh. Masing-masing kapal setelah diakuisisi berganti nama menjadi SHIP 111 dan TB S Chatrina. Sementara itu, pengembangan usaha inorganik dilakukan lewat akuisisi 52% saham PT Pratama Unggul Lestari (PUL) pada bulan Juni 2017.

Sepanjang 2017, Sillomaritime membukukan pendapatan sebanyak US$46,31 juta atau naik 157% secara tahunan. Pendapatan berasal dari segmen pelayaran sebanyak US$36,56 juta dan segmen keagenan sebesar US$9,75 juta. Salah satu faktor penting kenaikan pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu yakni kembali beroperasinya FSO CNOOC 114 setelah menjalani perawatan atau docking.

Operasional Sillomaritime didukung 13 armada dari beragam jenis. Sebanyak tiga armada merupakan FSO, yakni CNOOC 114, FSO Petrostar, dan FSO Federal 2. Perusahaan yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia juga memilki enam unit tug boat, satu crew boat, satu unit utility vessel, satu unit corridor storage tanker, dan satu unit anchor handling tug supply (AHTS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper