Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ulah Trump & Kekhawatiran Pelemahan Rupiah Tekan Kinerja IHSG

David Sutyanto, Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas mengatakan pada hari ini, Rabu (14/3/2018) IHSG tengah tertekan dua sentimen negatif dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri kekhawatiran akan pelemahan rupiah yang dapat berlanjut, membuat pelaku pasar cenderung mengamankan posisinya terlebih dahulu.
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (26/1/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (26/1/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi masih tertekan seiring melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

David Sutyanto, Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas mengatakan pada hari ini, Rabu (14/3/2018) IHSG tengah tertekan dua sentimen negatif dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri kekhawatiran akan pelemahan rupiah yang dapat berlanjut, membuat pelaku pasar cenderung mengamankan posisinya terlebih dahulu.

Di sisi lain, tindakan yang tak dapat diduga dari Trump membuat risiko ketidakpastian akan meninggi. Belum lagi aksi Trump berpotensi melemahkan China yang merupakan salah satu mitra dagang Indonesia.

Menurutnya, Pasar juga akan mencermati data ekonomi china yang akan dirilis hari ini. "Sebagai tambahan EIDO juga mengalami koreksi hingga 1,8%. IHSG akan berada pada rentang 6.335 hingga 6.475,” tulisnya dalam riset yang diterima Bisnis, Rabu (14/3/2018).

Pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (13/3/2018), IHSG tak beranjak dari zona negatif hingga menutup perdagangan. IHSG turun 87,841 poin (1,35%) ke 6.412,846. Indeks LQ45 melemah 18,334 poin (1,70%) ke 1.057,042.

Kemarin, seluruh saham sektoral melemah dan menyeret IHSG turun ke zona negatif. Saham-saham sektor konsumsi amblas paling dalam mencapai 2,35%. Sebanyak 108 saham menguat, 241 saham melemah dan 123 saham stagnan. Investor asing kembali mencatatkan penjualan bersih Rp702 miliar.

Sentimen negatif datang dari pernyataan Xavier Jean salah satu pejabat tinggi S&P Global Ratings yang memprediksi rupiah bisa mencapai Rp15000 terhadap dolar AS.

Lembaga pemeringkat internasional tersebut juga menilai kebijakan alokasi subsidi Indonesia saat ini yang akan mempertahankan harga BBM subsidi dan TDL hingga akhir 2019 di tengah tren harga minyak dunia yang meningkat dapat mempengaruhi rating Indonesia untuk jangka panjang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper