Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS TENGAH 4 JANUARI: Terapresiasi 24 Poin, Rupiah Terkuat di Antara Kurs Asia Lainnya

Kurs jual ditetapkan di Rp13.541 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.407 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp134.
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (4/1/2018) di Rp13.474 per dolar AS, terapresiasi 24 poin atau 0,18% dari posisi Rp13.498 pada hari Rabu (3/1/2018).

Kurs jual ditetapkan di Rp13.541 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.407 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp134.

Sementara itu, pergerakan mayoritas mata uang di Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Peso Filipina memimpin pelemahan mata uang di Asia dengan depresiasi sebesar 0,19%, disusul ringgit Malaysia yang melemah 0,14%.

Di sisi lain, hanya baht Thailand dan rupiah yang menguat di antara mata uang Asia lainnya. Baht terpantau naik 0,24%, sedangkan nilai tukar rupiah menguat 0,16% atau 22 poin ke level Rp13.453 per dolar AS pada pukul 11.04 WIB.

Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,03% atau 0,026 poin ke level 92,188 pada pukul 10.58 WIB.

Dolar AS menguat setelah bank sentral AS (Federal Reserve) merilis risalah rapat kebijakan pada 12-13 Desember, yang menunjukkan arah kenaikan suku bunga acuannya beberapa kali tahun ini.

Dilansir Reuters, risalah rapat The Fed mengakui penguatan yang solid dalam pasar tenaga kerja AS dan ekspansi dalam aktivitas ekonomi, meskipun tetap terdapat kekhawatiran di antara pembuat kebijakan tentang inflasi yang terus-menerus rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa The Fed akan terus melakukan pendekatan bertahap dalam menaikkan suku bunga namun juga dapat mempercepat lajunya jika inflasi meningkat.

Sejumlah pejabat The Fed juga membahas kemungkinan bahwa kebijakan pemangkasan pajak oleh pemerintahan Presiden Donald Trump atau kondisi keuangan yang mudah bisa menyebabkan tekanan inflasi meningkat, sehingga menyebabkan pembelian dolar, menurut analis.

“Perdebatannya sama. Anda melihat pertumbuhan yang kuat dan tingkat pengangguran yang rendah di satu sisi serta inflasi yang rendah di sisi lain,” kata Stephen Stanley, kepala ekonom di Amherst Pierpont Securities di Stamford, Connecticut, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/1/2018).

“Mereka telah menempuh jalan tengah mengenai pendekatan kebijakan mereka, menaikkan suku bunga secara bertahap dan mengurangi neraca keuangan. Mereka akan melanjutkan taktik yang sama,” lanjut Stanley.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

4 Januari

13.474

3 Januari

13.498

2 Januari

13.542

29 Desember

13.548

28 Desember

13.560

 

 

 

 

Sumber Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper