Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROFINDO SEKURITAS INDONESIA: IHSG Positif Lanjutkan Kenaikan

Profindo Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG berpotensi lanjutkan penguatan dalam perdagangan awal pekan ini.
Pekerja beraktivitas di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (17/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja beraktivitas di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (17/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Profindo Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG berpotensi lanjutkan penguatan dalam perdagangan awal pekan ini.

Analis Dimas Pratama mengatakan IHSG pada perdagangan Jumat lalu bergerak menguat dan sempat menyentuh 5959 namun pada saat penutupan indeks hanya ditutup
menguat tipis. Indeks menguat ditopang dari penguatan saham TLKM +1.43% dan HMSP +1.31%.

Delapan sektor menguat terutama sektor property +0.97% dan aneka industry +0.76%. Asing membukukan net buy sebesar Rp 626 miliar di seluruh pasar dengan saham MEDC dan BBRI menjadi net top buyer sedangkan saham UNTR dan TLKM menjadi net top seller. IHSG membentuk inverted hammer candlestick yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan lanjutan. Indikator stochastic bergerak melemah, sedangkan RSI dan MFI bergerak flat di area netral.

"Kami perkirakan indeks kemungkinan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat," tulisnya dalam riset.

Saham yang dapat diperhatikan adalah BRPT (buy), BMRI (buy), SMRA (buy), TLKM (buy), dan AISA (SoS).

Bursa Amerika ditutup pada level tertinggi di perdagangan Jumat kemarin. Indeks menguat setelah senat AS meloloskan budget tahun 2018 yang meningkatkan ekspektasi reformasi pajak akan berjalan mulus. Rilis data ekonomi yang melebihi ekspektasi juga ikut mendorong indeks. AS mencatatkan existing home sales meningkat 0.7% MoM di bulan September dibandingkan dengan estimasi yang akan turun 1%.

Indeks Dow Jones +0.71%, S&P 500 +0.51% dan Nasdaq +0.36%. Bursa Eropa sebagian besar berakhir flat pada perdagangan Jumat kemarin dengan indeks FTSE 100 +0.00%, DAX +0.01%, CAC 40 +0.08% dan Stoxx 600 +0.26%. Indeks sempat menguat di awal perdagangan setelah Senat AS menyetujui budget 2018, namun menguatnya Poundsterling di akhir perdagangan setelah pemimpin Uni Eropa telah memberikan lampu hijau untuk memulai diskusi internal tahap kedua perundingan brexit membuat indeks melemah.

Indeks lainnya ditekan dari rilis data PPI Jerman yang memanas di September yang mencapai 3.1% YoY akibat meningkatnya harga minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper