Seperti diketahui, Waskita Toll Road sekarang sedang menggelar aksi korporasi right issue dan divestasi sebagai bagian dari program Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) yang dicanangkan oleh Kementerian PPN/Bappenas.
Direktur Utama Waskita Karya M.Choliq mengatakan dua aksi korporasi itu kemungkinan batal. Menurutnya, untuk tawaran divestasi, harga yang ditawarkan di bawah ekspektasi. Untuk tawaran right issue, sejauh ini belum ada penawar.
Kendati demikian, kepastian mengenai 2 aksi korporasi itu akan diumumkan oleh panitia yang mengurus secara langsung. Choliq memperkirakan pengumuman akan disampaikan pada pekan ini.
“Jadi, kalau right issue nggak ada yang minat, ya di-IPO-kan. Dan itu keyakinan kita. Kita yakin itu “barang” baik. Kalau orang nggak yakin ya nggak apa-apa. Kita IPO-kan. Kita lihat nanti di market,” katanya di Gedung Kementerian BUMN, Senin (11/9).
Menurutnya, apabila Waskita Toll Road jadi melakukan IPO, aksi korporasi tersebut harus dilaksanakan paling lambat pada semester I/2018. Choliq belum bersedia menyebutkan target dana dari IPO di Bursa Efek Indonesia tersebut.
Choliq mengatakan Waskita Toll Road membutuhkan dana hingga Rp10 triliun untuk keperluan pembangunan tol baru. Pada saat ini, Waskita Toll Road mengelola 18 ruas. “Tahun ini kita akan menambah 3 tiga lagi,” katanya.