Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara kontrak Januari 2018 terpantau rebound pada akhir perdagangan Senin, (28/8/2017).
Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup menguat 0,90% atau 0,75 poin di US$84,05/metrik ton.
Adapun perdagangan Jumat (25/8), harga batu bara kontrak Januari 2018 berakhir turun 0,12% di posisi 83,30, setelah reli selama tiga hari berturut-turut.
Berbanding terbalik dengan batu hitam, harga minyak mentah melemah pada perdagangan Senin, saat banjir yang dipicu badai tropis Harvey di Texas menyebabkan penutupan kilang-kilang utama.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober ditutup melemah US$1,30 di level US$ 46,57 per barel, level terendah dalam lima pekan, di New York Mercantile Exchange.
Minyak Brent untuk pengiriman Oktober turun 0,52 poin di level US$51,89 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Sementara itu, harga bensin berjangka untuk pengiriman September naik 4,57 sen ke level US$1,7123 per galon di New York Mercantile Exchange setelah menyentuh US$1,77 per galon, harga intraday tertinggi untuk kontrak bulan depan sejak Juli 2015.
Harvey, badai terkuat yang melanda AS sejak tahun 2004, telah membanjiri kota-kota dan menyebabkan kilang ditutup, mengakibatkan berkurangnya output minyak mentah dan kondensat di Texas hingga 2,26 juta barel per hari. Selain itu, beberapa jaringan pipa utama juga ditutup
“Ada penurunan besar secara tiba-tiba dalam permintaan minyak mentah,” ujar John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (29/8/2017).
Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
28 Agustus | 84,05 (+0,90%) |
25 Agustus | 83,30 (-0,12%) |
24 Agustus | 83,40 (+0,42%) |
23 Agustus | 83,05 (+0,61%) |
22 Agustus | 82,55 (+0,24%) |
Sumber: Bloomberg