Bisnis.com, JAKARTA--Bursa Efek Indonesia merombak komposisi saham yang masuk dalam indeks IDX30 untuk periode perdagangan Agustus 2017 hingga Januari 2018.
Dalam pengumuman BEI No. Peng-00727/BEI.OPP/07-2017, P.H. Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEi Adi Pratomo dan Kepala Divisi Riset dan Pengembangan BEI Verdi Ikhwan menuturkan telah menggelar evaluasi terhadap saham-saham yang masuk dalam penghitungan indeks IDX30 pada Juli 2017.
Berdasarkan evaluasi tersebut, saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) masuk sebagai penghuni baru indeks IDX30.
Tiga saham emiten BUMN tersebut menggantikan saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) yang keluar dari penghitungan indeks IDX30 periode Agustus 2017 hingga Januari 2018. Selain lengser dari indeks IDX30, saham CPIN juga terdepak dari perhitungan indeks LQ45 untuk periode tersebut.
Indeks IDX30 diluncurkan pada 20 April 2012. Senada dengan indeks LQ45, konstituen indeks IDX30 diisi oleh 30 saham yang paling likuid di Bursa Efek Indonesia.
Sepanjang tahun berjalan, indeks IDX30 naik 12% hingga penutupan perdagangan Selasa (25/7). Kinerja indeks tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan yang mencetak return 9,76% ke level 5.813 pada Selasa (25/7).