Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Terdorong Sentimen AS

Harga emas mengakhiri perdagangan Jumat (28/4/2017) dengan kenaikan akibat ketegangan geopolitik yang memicu permintaan terhadap aset haven dan pelemahan PDB AS.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas mengakhiri perdagangan Jumat (28/4/2017) seiring dengan kenaikan akibat ketegangan geopolitik yang memicu permintaan terhadap aset haven dan pelemahan PDB AS.

Pada penutupan perdagangan Jumat (28/4/2017) harga emas gold spot meningkat 3,96 poin atau 0,31% menjadi US$1.268,28 per troy ounce.

Tahun lalu, harga emas gold spot bertumbuh 8,14% dan ditutup di level US$1.147,50 per troy ounce pada akhir Desember 2016.

Harga emas menguat di tengah masih berlangsungnya ketegangan geopolitik yang memicu permintaan safe haven. Salah satunya ialah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengancam Korea Selatan terkait hubungan perdagangan dengan Paman Sam.

Donald Trump menyatakan, bahwa ia akan menegosiasikan ulang atau mengakhiri kesepakatan perdagangan dengan Korea Selatan. Trump juga menyatakan kemungkinan adanya konflik besar dengan Korea Utara terkait program nuklirnya, meskipun ia lebih memilih solusi diplomatik untuk menghadapinya

"Komentar Trump cukup memberikan kesemasan pasar sehingga kembali beralih kepada aset haven," tutur James Woods, global investment analyst Rivkin Securities di Sydney seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/4/2017).

Pernyataan Trump juga membuat mata uang dolar melemah, sehingga mengangkat harga emas. Indeks dolar AS pada Jumat (28/4/2017) ditutup merosot 0,03% atau 0,026 poin menuju 99,050.

Sentimen AS lain yang menjadi perhatian investor emas ialah rilis data pertumbuhan domestik bruto (PDB) AS periode kuartal I/2017 kategori advance pada Jumat (28/4). Angka PDB AS menurun menjadi 0,7% dari proyeksi ekonom senilai 1,3% dan triwulan IV/2016 sebesar 2,1%.

Data PDB AS dikeluarkan dalam tiga tahap setiap bulan, yakni advance (terdepan), preliminary (selanjutnya), dan final (akhir). Data PDB advance cenderung memiliki dampak yang paling besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper