Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Rabu (12/4/2017).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- BNGA Akan Bayar Bunga Obligasi Rp27,12 Miliar
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menyatakan kesiapannya dalam pembayaran bunga ke-18 Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2012 Seri B yang akan jatuh tempo pada 30 April 2017. Nilai pembayaran bunga yang akan dilakukan sebesar Rp27.125.000.000. Pembayaran akan dilakukan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia. Adapun nilai pokok obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2012 Seri B sebesar Rp1.400.000.000.000 dengan bunga sebesar 7,75% per tahun.
- PPRO Bentuk Perusahaan Patungan Kembangkan Lahan Bekas Pabrik Gula
PT PP Properti Tbk (PPRO) bersama dengan induk perusahaan PT PP Tbk (PTPP), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Persero, serta PT Jasamarga Properti membentuk perusahaan patungan dengan nilai transaksi Rp42 miliar. Tujuan dibentuknya usaha patungan adalah untuk pengembangan lahan bekas pabrik gula Colomadu yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Nilai transaksi pembentukan usaha patungan adalah Rp42 miliar, di mana proporsi PTPP sebesar 72%, PPRO sebesar 10%. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko 10% dan Jasamarga Properti 8%. Sumber dana yang digunakan adalah dari kas perseroan para pendiri. Usaha patungan ini diharapkan dapat meningkatkan recurring income dan perluasan PPRO.
- AALI Akan Bagi Dividen Final Rp370/lembar
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memperoleh persetujuan dari RUPS untuk membagikan dividen sebesar Rp469 per lembar saham. Perseroan akan membagikan dividen sebesar Rp 900 miliar atau sekitar 45% dari laba bersih perseroan. Dividen ini akan dibagikan pada tanggal 12 Mei 2017 sebesar Rp 370 per lembar saham karena sisanya sebesar Rp 99 telah dibayarkan pada tanggal 17 Oktober 2016 yang lalu. Sementara itu iklim selama 2017 yang diperkirakan tidak mengalami musim hujan dan kemarau berkepanjangan diharapkan ikut mendorong kenaikan produksi minyak kelapa sawit mentah AALI setelah pada tahun-tahun sebelumnya terganggu akibat cuaca tidak mendukung.
- PGAS Butuh Investasi USD25 Miliar Untuk Capai Target 2025
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) membutuhkan investasi dana pada kisaran US$25 miliar untuk dapat mencapai target bauran energi pada tahun 2025. Untuk mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) naik dari sebelumnya 19,6% menjadi 22,5% pada tahun 2025, PGAS membutuhkan setidaknya minimal dua kali lipat volume gas yang dialokasikan pada 2016. Selain itu, PGAS membutuhkan dukungan infrastruktur dari berbagai lini, misalnya, dukungan ketersediaan pipa dan jaringan distribusinya.
- ACST Akan Bagi Dividen Rp39/saham
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) membagikan keuntungan (dividen) sebesar Rp27,3 miliar untuk tahun buku 2016 kepada pemegang saham. Total dividen yang diberikan tersebut setara dengan Rp39 per saham atau 40% persen dari laba bersih yang diraih perusahaan sepanjang tahun lalu yakni, Rp68,33 miliar. Dividen akan diberikan pada 9 Mei 2017 mendatang. Sementara, RUPST perseroan juga menyetujui penambahan dana cadangan perusahaan sebesar 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau sebesar Rp4 miliar. Kemudian sisa laba bersih sebesar Rp37 miliar diputuskan untuk dicatat sebagai laba ditahan perusahaan.
- WSKT Akan Divestasi Tol Dengan Target Dana Rp15 Triliun
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan mendahulukan skema penggalangan dana lewat divestasi tol sebesar Rp15 triliun untuk menenuhi target kebutuhan dana tahun ini Rp35 triliun. WSKT memiliki tiga alternatif sumber dana untuk memenuhi kebutuhan dana pada 2017 sebesar Rp35 triliun. Alternatif sumber dana tersebut yakni ekuitas, pinjaman bank, dan penerbitan obligasi. Bentuk ekuitas yang dimaksud yakni divestasi jalan tol yang dikuasai WSKT. Setelah urusan penggalangan dana dari ekuitas selesai, WSKT akan memproses pengajuan pinjaman bank dan penerbitan surat utang, masing-masing Rp10 triliun