Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Transaksi Multilateral BBJ Semester I/2015 Melonjak 86,92%

Volume transaksi multilateral Bursa Berjangka Jakarta melonjak drastis sepanjang semester I/2015 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Memantau harga komoditas/JIBI
Memantau harga komoditas/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Volume transaksi multilateral Bursa Berjangka Jakarta melonjak drastis sepanjang semester I/2015 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Kontrak kopi robusta berjangka menjadi penopang utama peningkatan transaksi multilateral sepanjang paruh pertama tahun ini.

Sepanjang semester pertama tahun ini, volume transaksi multilateral Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) melonjak 86,92% menjadi 305.714 lot dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Stephanus Paulus, Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta, mengatakan kontrak kopi arabika dan robusta menjadi andalan BBJ dan yang paling mencolok pertumbuhan transaksinya sepanjang semester pertama ini.

“Selain itu, peningkatan transaksi ini juga menjadi gambaran bahwa market makers kami semakin kuat. Melihat pertumbuhan ini saya optimis pada akhir tahun nanti pertumbuhan transaksi multilateral bisa naik 100% dibandingkan dengan tahun lalu,” ujarnya kepada Bisnis pada Senin (6/7).

Pertumbuhan volume transaksi kontrak berjangka kopi robusta BBJ yang paling mencolok sepanjang semester pertama ini setelah tumbuh 167,72% menjadi 110.750 lot dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 41.367 lot.

Lalu, pertumbuhan volume transaksi kontrak berjangka kopi arabika hanya tumbuh 6,53% menjadi 34.070 lot dibandingkan semester pertama tahun lalu sebesar 31.979 lot.

Paulus melanjutkan volatilitas harga kopi yang tinggi membuat kebutuhan lindung nilai atau hedging menjadi cukup tinggi. “Apalagi nanti pada Agustus atau September ada panen raya, tampaknya transaksi kontrak berjangka kopi bisa lebih melonjak,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper