Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gurita Konglomerasi Prajogo Pangestu dan Valuasi IPO Chandra Daya Investasi (CDIA)

Daftar emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu bakal semakin panjang seiring dengan aksi IPO PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA).
Fahmi Ahmad Burhan, I Putu Gede Rama Paramahamsa
Jumat, 20 Juni 2025 | 06:58
Prajogo Pangestu. Bisnis
Prajogo Pangestu. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Daftar emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu bakal semakin panjang seiring dengan aksi penawaran umum perdana saham atau IPO yang dilaksanakan oleh PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA). 

Saat ini, sedikitnya ada lima emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terafiliasi dengan pria yang diestimasi Forbes memiliki nilai kekayaan US$32,5 miliar itu. Lima emiten milik dan afiliasi Prajogo Pangestu itu, ialah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), dan PT Petrosea Tbk. (PTRO).

Lima entitas usaha konglomerasi Prajogo Pangestu itu a.l. bergerak di sektor petrokimia, energi terbarukan, pembangkit listrik panas bumi, tambang batu bara, properti, hingga kontraktor pertambangan. 

Dari lima emiten tersebut, dua di antaranya masuk dalam jajaran 10 saham dengan kapitalisasi pasar paling jumbo di BEI. Hingga Kamis (19/6/2025), market cap TPIA tercatat sebesar Rp846 triliun dan BREN Rp819 triliun. 

Adalah PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang paling baru menyandang status sebagai perusahaan terbuka setelah mencatatkan saham perdana di BEI pada 9 Oktober 2023. Dari IPO, perusahaan holding pembangkit listrik geotermal itu meraup dana segar Rp3,13 triliun.

Sebagai pengingat, saham BREN dilepas ke publik di level harga IPO Rp780 per saham. Di level saat ini Rp6.125 per saham, BREN melesat 625,25% dari harga IPO.

Baru pada medio 2025, konglomerasi di bawah komando Prajogo Pangestu kembali bermanuver dengan menggelar initial public offering (IPO) salah satu entitas usahanya. 

Titik terang IPO PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) akhirnya terungkap pada Kamis (19/6/2025) sejalan dengan terbitnya prospektus penawaran umum perdana saham di koran Bisnis Indonesia. Sebelumnya, rumor IPO anak usaha TPIA itu sudah berembus kencang sepanjang semester I/2025. 

Bahkan pada 3 Mei 2025 sempat beredar tangkapan layar berisi prospektus IPO Chandra Daya Investasi di salah satu platform aplikasi broker saham. 

Dalam prospektus IPO, calon emiten yang akan menggunakan kode CDIA ini akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham biasa dengan nominal sebesar Rp100 per saham dalam penawaran umum perdana saham. Saham tersebut mewakili 10% saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

CDIA membanderol harga penawaran awal (bookbuilding) IPO di rentang Rp170 hingga Rp190 per saham. Alhasil, dana segar yang berpotensi diraup CDIA sekitar Rp2,12 triliun hingga Rp2,37 triliun.

Nantinya, komposisi pemegang saham CDIA setelah IPO terdiri atas PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) sebesar 60%, Phoenix Power 30%, dan masyarakat 10%. 

CDIA menunjuk PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) Fransiskus Ruly Aryawan buka suara terkait dengan rencana IPO perusahaan yang berpotensi memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp23,7 triliun itu.

“Melalui penawaran umum perdana ini, kami ingin memperkuat posisi sebagai mitra pertumbuhan bagi industri, serta membuka peluang kolaborasi yang mampu mendorong pengembangan jangka panjang dan bernilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (19/5/2025). 

Gurita Konglomerasi Prajogo Pangestu dan Valuasi IPO Chandra Daya Investasi (CDIA)

Ruly mengatakan CDI Group hadir untuk menjawab kebutuhan infrastuktur yang semakin kompleks dan terintegrasi di tengah pertumbuhan industri nasional dan regional. 

Dengan kepemilikan aset strategis dan lokasi yang berada di jantung kawasan industri terbesar di Indonesia, kami siap menyediakan solusi infrastruktur yang andal, tangguh dan mendukung transformasi industri masa depan. 

Sebagai gambaran, Chandra Daya Investasi merupakan anak usaha TPIA yang menjalankan usaha di sektor infrastruktur dengan menyediakan layanan bagi sektor industri nasional, mencakup energi, air, kepelabuhanan dan penyimpanan, serta logistik.

Hingga 31 Desember 2024, CDIA mencatat pendapatan sebesar US$102,25 juta, yang mencerminkan pengelolaan portofolio bisnis yang solid dan responsif terhadap dinamika pasar. 

Pendapatan CDIA berasal dari beberapa segmen utama, yaitu penjualan listrik dan jasa kelistrikan sebesar US$80,44 juta, penjualan bahan bakar sebesar US$11,42 juta, sewa kapal sebesar US$5,62 juta, sewa tangki dan dermaga sebesar US$4,77 juta. 

CDI Group juga menjalin kemitraan strategis baik di tingkat nasional maupun internasional, termasuk Krakatau Steel Group, Salim Group, dan Posco. Kolaborasi itu memberikan nilai tambah melalui keahlian teknis dan pengalaman industri dari para mitra, sekaligus memperkuat posisi pasar CDI Group dalam ekosistem infrastruktur dan industri yang semakin kompetitif.

Nantinya, dana jumbo yang diperoleh CDIA dari IPO akan digunakan untuk memperkuat kapabilitas bisnis utama di sektor logistik serta kepelabuhanan dan penyimpanan.

Sekitar Rp871,76 miliar akan dialokasikan untuk mendukung ekspansi bisnis logistik, melalui penyertaan modal kepada entitas anak perseroan yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian kapal serta pembiayaan operasional.

Sementara itu, sekitar Rp1,5 triliun akan dialokasikan untuk investasi berupa pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan, khususnya untuk pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa ethylene serta fasilitas pendukung lainnya di kawasan industri strategis.

“Investasi ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur rantai pasok industri hilir yang memerlukan sistem logistik cair dan gas yang efisien dan berstandar tinggi.”

Estimasi Valuasi IPO CDIA

Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus menilai di momen saat ini, IPO menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi investor. Namun, investor pun akan menilai dari sisi kualitas calon emiten.

"Untuk IPO sendiri saat ini menjadi pilihan yang menarik terutama emiten yang memiliki afiliasi dengan konglomerasi grup tertentu yang banyak memiliki aksi korporasi," kata Angga kepada Bisnis pada Kamis (19/6/2025).

Apabila daya tarik investor tinggi terhadap calon emiten yang akan menjajal IPO, transaksi di pasar saham pun bisa terdongkrak.

Akan tetapi, menurutnya saat ini transaksi pasar saham lebih dipengaruhi oleh kestabilan geopolitik dan ekonomi secara global.

Dari sisi valuasi, analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menyampaikan harga penawaran awal IPO Chandra Daya Investasi mencerminkan rasio laba per saham (price to earnings ratio/PER) sebesar 43—48 kali dan price to book value (PBV) 1,5 kali hingga 1,6 kali. 

Rasio itu lebih rendah dari rata-rata PER industri yang sama sebesar 99 kali dan rata-rata PBV sebesar 14,5 kali.

Sukarno menyampaikan risiko yang membayangi prospek CDIA ke depan a.l. perubahan peraturan, volatilitas harga komoditas, tersendatnya ekspansi proyek, penurunan permintaan industri, disrupsi operasi, hingga hambatan pendanaan. 

“Risiko itu dapat berdampak terhadap bisnis CDIA yang terkait dengan infrastruktur energi, air, pelabuhan, penyimpanan, dan logistik.”

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper