Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Anindya Bakrie (BNBR) Raup Laba Bersih Rp327,59 Miliar pada 2024b

PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp327,58 miliar pada 2024, tumbuh 37,95% secara tahunan.
Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) Anindya Novyan Bakrie saat memberi keterangan pers selepas menjadi panelis dalam acara Indonesia Economic Summit, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Nyoman Ary Wahyudi
Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) Anindya Novyan Bakrie saat memberi keterangan pers selepas menjadi panelis dalam acara Indonesia Economic Summit, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) telah mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas pemilik induk sebesar Rp327,58 miliar pada 2024, tumbuh 37,95% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan laba bersih periode 2023 sebesar Rp237,46 miliar.

Raupan pertumbuhan laba bersih BNBR terjadi seiring dengan peningkatan pendapatan bersih sebesar 2,93% YoY menjadi Rp3,86 triliun pada 2024, dibandingkan dengan Rp3,75 triliun pada 2023.

“Ini merupakan hasil dari kerja keras tim dalam menjalankan sejumlah proyek strategis unit-unit usaha, terutama di sektor manufaktur dan elektrifikasi transportasi publik,” kata Direktur Utama & CEO Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (15/4/2025).

Tercatat, kenaikan pendapatan bersih ditopang oleh raupan pendapatan pada unit bisnis PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp247,37 miliar, meningkat 10,8% YoY. 

Selain itu, unit bisnis BNBR di sektor kendaraan listrik yakni PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) meraup pendapatan sebesar Rp46,38 miliar, meningkat 44,1% YoY berasal dari peningkatan penjualan bus listrik. 

Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti mengatakan saat ini postur neraca BNBR juga lebih ramping dan sehat. Aset BNBR memang turun 3,83% YoY menjadi Rp6,82 triliun pada 2024, tetapi BNBR berhasil menyusutkan liabilitasnya sebesar 34,29% menjadi Rp2,91 triliun pada 2024.

Rasio utang terhadap aset BNBR pun turun menjadi 43% pada 2024, dari 63% per akhir 2023. 

Kemudian, BNBR telah meningkatkan ekuitas 47,01% menjadi Rp3,91 triliun pada 2024. Alhasil, rasio utang terhadap ekuitas BNBR juga turun menjadi 75% pada 2024, dari 167% pada akhir 2023. 

Current ratio perseroan pun meningkat menjadi 169% pada 2024, dari 100% pada 2023. Per 31 Desember 2024, BNBR pun mencatatkan laba ditahan sebesar Rp329 miliar.

Kinerja neraca BNBR itu, kata Roy, didukung oleh proses restrukturisasi yang telah dijalankan sekian tahun. Disusul, BNBR menjalankan aksi korporasi kuasi reorganisasi yang telah efektif pada 22 Agustus 2024 lalu.

Melalui kuasi reorganisasi, BNBR menghapus defisit senilai Rp 19,5 triliun. Defisit itu di antaranya berasal dari nilai akumulasi laba rugi (defisit) perseroan pada periode 2011-2023.

Emiten Grup Bakrie itu juga telah menyelesaikan tahapan akhir aksi korporasi berupa private placement.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper