Bisnis.com, JAKARTA — Emiten hilir migas PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mengantongi laba bersih sebesar US$25,55 juta atau sekitar Rp412,97 miliar (asumsi kurs Rp16.162 per dolar AS) sepanjang tahun 2024.
Torehan laba bersih periode 12 bulanan itu relatif susut 0,21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 di level US$25,60 juta atau sekitar Rp394,75 miliar (asumsi kurs Rp15.416 per dolar AS).
Berdasarkan Laporan Keuangan akhir 2024 yang dipublikasikan Jumat (7/3/2025), RAJA membukukan pendapatan bersih US$254,47 juta atau naik 24,89% dibandingkan posisi tahun sebelumnya di level US$203,74 juta.
Sebagian besar pendapatan perseroan berasal dari penjualan gas mencapai US$136,47 juta sepanjang 2024. Porsi pendapatan terbesar lainnya disumbang dari lifting migas sebesar US$57,74 juta dan jasa penyaluran minyak dari kerja sama operasi sebesar US$31,53 juta.
Pelanggan terbesar RAJA berasal dari PT GPI Jabung Indonesia dengan nilai transaksi mencapai US$57,74 juta, disusul masing-masing oleh PT Pertamina Gas dan PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN dengan transaksi US$31,53 juta dan US$20,51 juta.
Sementara itu, beban pokok pendapatan RAJA pada periode yang berakhir 2024 sebesar US$185,22 juta atau naik 34,41% dari posisi beban tahun sebelumnya di level US$137,8 juta.
Sebagian besar beban itu berasal dari pembelian gas mencapai US$100,31 juta dan lifting migas sebesar US$31,93 juta.
Setelah dikurangi beban pokok, RAJA mencatat laba bruto sebesar US$69,25 juta. Posisi laba itu bergerak naik dari catatan tahun 2023 sebesar US$65,93 juta.
Di sisi lain, jumlah liabilitas RAJA sampai akhir 2024 sebesar US$159,48 juta, berasal dari liabilitas jangka pendek sebesar US$58,44 juta dan jangka panjang sebesar US$101,03 juta.
Sementara total ekuitas RAJA sampai akhir 2024 bergerak naik ke level US$171,86 juta. Seperti diketahui, ekuitas RAJA sepanjang 2023 berada di angka US$154,54 juta.
Selain itu, RAJA menghimpun total aset sebesar US$331,35 juta sampai akhir 2024. Posisi total aset itu naik 0,82% dari tahun sebelumnya di angka US$328,64 juta.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
