Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI (BBRI) Gelar RUPS 24 Maret 2025, Bahas Dividen hingga Perubahan Pengurus

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) bakal menggelar RUPS Tahunan pada 24 Maret 2025 yang membahas 10 mata acara, termasuk dividen dan perubahan pengurus.
Gedung Bank BRI Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Gedung Bank BRI Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) bakal menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025 yang akan membahas 10 mata acara, termasuk nilai dividen dan perubahan susunan pengurus perseroan. 

Merujuk pengumuman RUPS Tahunan BRI, agenda tersebut akan dilaksanakan di Menara BRILian JL Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Senin 24 Maret 2025. Selain itu, RUPS Tahunan BRI juga diselenggarakan secara elektronik melalui fasilitas eASY.KSEI.

Manajemen emiten berkode saham BBRI itu mengusung tujuh mata acara RUPS Tahunan pada akhir Maret ini. 

Pertama, Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Tahun Buku 2024. 

Agenda itu sekaligus membahas tentang pemberian pelunasan dan pembebasan Tanggung Jawab Sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Dewan Komisaris atas tindakan Pengawasan Perseroan yang Telah Dijalankan Selama Tahun Buku 2024. 

Kedua, penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2024,” demikian dikutip dari pengumuman BRI, Rabu (5/3/2025).

Seperti diketahui, BBRI mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,64 triliun pada 2024. Capaian laba konsolidasi ini terdiri atas laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp60,15 triliun, serta laba untuk kepentingan nonpengendali Rp488,92 miliar.

Dalam dokumen bahan mata acara RUPS Tahunan BRI, perseroan bermaksud membagikan dividen dengan payout ratio sekurang-kurangnya sebesar 85% termasuk dividen interim yang telah dibayarkan, dengan mempertimbangkan kinerja perseroan yang baik dan kondisi permodalan yang kuat.

Ketiga, penetapan gaji/honorarium berikut fasilitas dan tunjangan tahun buku 2025, serta tantiem/insentif kinerja/insentif khusus atas kinerja tahun buku 2024 dan/atau insentif jangka panjang periode tahun 2025-2027, untuk direksi dan dewan komisaris perseroan.

Keempat, penunjukan akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian perseroan tahun buku 2025 serta laporan keuangan program pendanaan usaha mikro dan usaha kecil untuk tahun buku 2025. 

Kelima, laporan realisasi penggunaan dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III Bank BRI Tahun 2024. Keenam, persetujuan pengkinian rencana aksi pemulihan (Recovery Plan) BRI.

Ketujuh, penetapan plafon (Limit) hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dihapusbuku. Kedelapan, persetujuan atas rencana pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perseroan (buyback) dan pengalihan saham hasil buyback yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock) perseroan.

Diberitakan sebelumnya, BBRI berencana melakukan pembelian kembali alias buyback saham perseroan dengan perkiraan nilai maksimal Rp3 triliun. Direktur Utama BRI Sunarso tak menampik bahwa langkah itu dilakukan untuk menjaga harga saham BBRI yang cenderung mengalami tren koreksi dalam beberapa waktu terakhir, kendati bukan merupakan satu-satunya faktor.

“Tetapi kemudian harus sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui. Artinya kita pasti menjaga harga saham, dan kemudian untuk memberikan motivasi kepada pekerja supaya lebih giat, lebih profesional, dan menjaga corporate governance yang benar,” katanya dalam konferensi pers kinerja keuangan 2024 BRI, Rabu (12/1/2025).

Terkait dengan nominal yang dialokasikan, dia menyebut bahwa pertimbangannya adalah aspek pertumbuhan yang harus dijaga secara berkelanjutan. Menurutnya, hal ini berkait kelindan dengan target pasar, kapital, serta likuiditas yang dimiliki BRI. Dengan target pasar yang didominasi UMKM, pihaknya meyakini bahwa pertumbuhan dapat terjadi meskipun terdapat dinamika perekonomian.

“Sekarang tinggal bagaimana modal kita. Modal kita sangat melebihi dari cukup, karena CAR [capital adequacy ratio] kita 26%,” sambungnya.

Selanjutnya, mata acara RUPS Tahunan BRI yang kesembilan dan kesepuluh ialah perubahan anggaran dasar perseroan dan perubahan susunan pengurus perseroan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper