Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan dengan perkiraan nilai maksimal Rp3 triliun.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BRI memastikan bahwa rencana buyback serta rencana pengalihan saham hasil buyback itu sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29/2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.
“Jumlah nilai seluruh buyback diperkirakan sebesar-besarnya Rp3 triliun,” demikian bunyi dokumen yang dikirimkan Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, dikutip Sabtu (1/2/2025).
Lebih lanjut, manajemen bank tertua di Tanah Air ini menyampaikan bahwa proses tersebut akan berlangsung melalui BEI maupun di luar BEI, baik secara bertahap maupun sekaligus.
Buyback juga akan diselesaikan paling lambat 12 bulan setelah tanggal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui agenda aksi korporasi tersebut.
BRI memastikan bahwa pelaksanaan buyback akan memperhatikan kondisi likuiditas dan permodalan perseroan, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga
“Pengalihan saham hasil buyback 2025 akan dilakukan melalui Program Kepemilikan Saham Pekerja dan/atau Direksi dan Dewan Komisaris serta dilakukan secara bertahap sampai dengan jangka waktu pengalihan saham Buyback 2025 berakhir,” tulis manajemen.
Dalam dokumen keterbukaan terpisah, BRI juga menyampaikan bahwa RUPS akan berlangsung pada Maret mendatang, tepatnya Selasa (11/3/2025). Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak hadir dalam persamuhan tersebut akan diumumkan pada 14 Februari mendatang.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan rencana buyback tersebut di tengah performa saham BBRI yang cenderung mengalami koreksi dalam beberapa waktu terakhir.
"Buyback [saham] nanti kami usulkan di RUPS," katanya saat ditemui selepas acara BRI Microfinance Outlook di Tangerang, Kamis (30/1/2025).
Adapun, terkait kisi-kisi kinerja 2024, Sunarso mengakui adanya tantangan situasi ekonomi yang terjadi sepanjang tahun lalu. Namun, dia optimistis bahwa BRI tetap menorehkan capaian positif.
"Saya yakin BRI punya kapasitas dan kualitas untuk bisa mempertahankan tingkat perolehan labanya, meskipun sahamnya lagi dibuang-buang," tuturnya.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.