Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kelolaan Reksa Dana Susut Menjadi Rp482,13 Triliun Akhir 2024

OJK menyatakan kondisi pasar modal Indonesia sepanjang 2024 menunjukkan dinamika beragam karena dipengaruhi sentimen kondisi perekonomian global.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, & Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi memberikan pemaparan saat penutupan perdagangan saham 2024 di Jakarta, Senin (30/12/2024)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, & Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi memberikan pemaparan saat penutupan perdagangan saham 2024 di Jakarta, Senin (30/12/2024)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa kondisi pasar modal Indonesia sepanjang 2024 memperlihatkan dinamika yang beragam akibat dipengaruhi sentimen kondisi perekonomian global. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyoroti kinerja industri pengelolaan investasi yang tumbuh tipis pada 2024. 

Di sektor pengelolaan investasi, kata Inarno, nilai asset under management (AUM) tercatat mencapai Rp839,39 triliun, turun 0,55% MtD per Desember 2024. Namun, sepanjang tahun berjalan tumbuh 1,78%.  

Adapun, reksa dana mencatatkan net subscription sebesar Rp5,05 triliun secara MtD, tetapi secara YtD terdapat net redemption sebesar Rp1,82 triliun.

Lebih terperinci, AUM reksa dana tercatat turun menjadi Rp428,12 triliun pada 2024 dibandingkan dengan Rp484,34 triliun pada 2023 dan Rp491,1 triliun pada 2022.

Sementara itu, pasar saham domestik atau indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup pada level 7.079,91 per 30 Desember 2024. 

Posisi tersebut mencerminkan koreksi sebesar 0,48% month to date (MtD) dan turun 2,65% secara year to date (YtD). Meski demikian, kapitalisasi pasar menunjukkan tren positif dengan peningkatan sebesar 5,74% YtD sebesar Rp12.336 triliun.

“Sementara itu, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp5,03 triliun secara MtD, namun masih mencatatkan net buy sebesar Rp16,53 triliun secara YtD,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Selasa (7/1/2025). 

Di pasar obligasi, Indeks Pasar Obligasi ICBI melemah 0,12% MtD, tetapi membukukan kenaikan sebesar 4,82% YtD menuju level 392,66. 

Inarno menyampaikan bahwa penghimpunan dana di pasar modal juga menunjukkan tren positif, dengan nilai penawaran umum mencapai Rp259,24 triliun sepanjang 2024.

“[Dari jumlah tersebut] di antaranya merupakan 43 emiten baru yang melakukan fundraising dan penawaran umum dengan nilai mencapai Rp17,28 triliun melalui IPO saham dan penerbitan EBUS,” pungkasnya. 

Dalam penggalangan dana melalui securities crowdfunding (SCF), sejak diberlakukannya regulasi hingga 30 Desember 2024, tercatat 18 penyelenggara resmi yang mengelola 713 penerbit efek dari 450 penerbit. Jumlah pemodal mencapai 173.000, dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,36 triliun. 

Terkait Bursa Karbon, sejak diluncurkan 26 September 2023 hingga akhir 2024, terdapat 100 pengguna jasa yang telah mendapatkan izin, dengan volume transaksi mencapai 908.000 ton CO2 ekuivalen dan nilai akumulasi sebesar Rp50,64 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper