Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyampaikan akan merilis laporan keuangan kuartal III/2024 pekan depan. Pendapatan GOTO diperkirakan meningkat di kuartal III/2024 ini.
Manajemen GOTO dalam pengumumannya menyampaikan akan merilis laporan keuangan periode 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2024 pada pekan depan.
"GOTO berencana mengumumkan hasil kinerja kuartal III/2024 pada 30 Oktober 2024," tulis Manajemen GOTO, dikutip Selasa (22/10/2024).
Selanjutnya, Manajemen GOTO berencana untuk melaksanakan conference call untuk mendiskusikan hasil kuartal III/2024 pada hari yang sama, pukul 19.00 WIB.
Berdasarkan data dari Terminal Bloomberg, konsensus analis memperkirakan GOTO akan mencetak pendapatan sebesar Rp3,77 triliun di tiga bulan pada kuartal III/2024. Pendapatan ini naik secara kuartal ke kuartal atau quarter-on-quarter (qoq) dari Rp3,65 triliun pada kuartal II/2024.
Sementara itu, rugi bersih GOTO diperkirakan akan turun secara kuartalan menjadi Rp588 miliar di kuartal III/2024, dari Rp1,57 triliun di kuartal II/2024.
Baca Juga
Apabila diakumulasikan, maka GOTO diperkirakan meraih pendapatan bersih sebesar Rp11,5 triliun pada periode 9 bulan 2024. Pendapatan ini naik 9,5% dibandingkan periode 9 bulan 2023 yang sebesar Rp10,5 triliun.
Di sisi lain, akumulasi rugi bersih GOTO selama 9 bulan 2024 diperkirakan menjadi Rp3,4 triliun. Sebelumnya pada periode 9 bulan 2023 GOTO mencetak rugi bersih sebesar Rp9,59 triliun.
Adapun hingga semester I/2024, GOTO mencatat pendapatan bersih sebesar Rp7,74 triliun. Pendapatan tersebut naik 12,4% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,88 triliun.
Pendapatan bersih GOTO ini didorong oleh pendapatan dari bisnis on-demand sebesar Rp6,7 triliun di semester I/2024, financial technology Rp1,45 triliun di enam bulan pertama 2024, dan e-commerce service fee Rp171 miliar atau senilai Rp157 miliar bersih di kuartal II/2024.
GOTO juga mencetak penurunan rugi bersih menjadi Rp2,8 triliun, atau turun 61% dibandingkan dengan posisi rugi semester pertama tahun lalu sebesar Rp7,21 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.