Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 26,64% yoy dari Rp367,57 miliar menjadi Rp501,04 miliar pada semester I/2024.
Peningkatan laba bersih emiten kelapa sawit Grup Astra itu disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan. AALI tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp10,31 triliun naik 9,83% yoy. Bila ditelaah lebih rinci, segmen minyak sawit dan turunannya menjadi kontributor utama.
Pasalnya segmen itu membukukan torehan Rp9,63 triliun naik 11,3% yoy. Sementara itu produk lain seperti inti sawit dan lainnya mencatatkan penjualan Rp643,60 miliar dan lainnya Rp32,29 miliar.
Pihak ketiga yang menjadi pembeli utama adalah PT Intibenua Perkasatama Rp906,75 miliar atau 8,79% dari total penjualan.
Selain itu, total kontribusi beban pokok terhadap pendapatan juga mengalami penurunan dari 89,06% pada semester I 2023 menjadi 87,5% pada semester I 2024. Dengan begitu laba bruto AALI mengalami peningkatan menjadi Rp1,28 triliun.
AALI juga melakukan efisiensi pada beban penjualan sebesar 10,47% menjadi Rp259,16 miliar. Emiten kelapa sawit itu juga meraup penghasilan bunga sebesar Rp84,18 miliar naik 95,63%.
Baca Juga
Setelah dikurangi pajak dan beban lain-lain, laba per saham dasar AALI tercatat naik 36,31% menjadi Rp260,3 dari Rp190,9.
Di sisi lain, total aset AALI tercatat mencapai Rp29,65 triliun yang terdiri dari aset lancar Rp8,5 triliun dan aset tidak lancar Rp21,14 triliun. Sementara itu, total liabilitas AALI terpantau Rp6,9 triliun yang mencakup liabilitas jangka pendek Rp4,45 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp2,44 triliun.
Berdasarkan konsensus analis Bloomberg hingga Kamis (18/7/2024), sebanyak 6 dari 12 sekuritas yang mengulas saham AALI masih memberikan rekomendasi hold. Sisanya, sebanyak 3 sekuritas beli dan 3 sekuritas jual.
Target harga saham AALI berada di Rp7.043,33 dalam 12 bulan ke depan menurut konsensus analis. Artinya, masih terdapat potensi kenaikan 21,4% dari Rp5.800.
Dalam catatan Bisnis, AALI menyatakan telah mengajukan permohonan resmi untuk menjadi anggota asosiasi sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan yang dikenal dengan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
CEO Astra Agro Lestari Santosa mengatakan, keputusan tersebut sebagai bagian dari strategi perbaikan berkelanjutan yang berkesinambungan jangka panjang yang perseroan lakukan sejak beberapa tahun yang lalu.
"Kami sangat menantikan untuk bergabung dengan jajaran produsen minyak kelapa sawit yang telah terverifikasi secara independen dengan kriteria keberlanjutan tertinggi yang diakui secara internasional," ujarnya melalui pernyataan resminya, Kamis (11/7/2024).
Santosa menuturkan, perseroan percaya bahwa langkah-langkah yang perseroan ambil selama bertahun-tahun dalam penggunaan lahan, konservasi, dukungan masyarakat, mitigasi dampak iklim, dan sirkularitas akan membantu perseroan dengan baik dalam perjalanan menuju sertifikasi.