Bisnis.com, JAKARTA — Emiten peritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) mengincar ruang pertumbuhan pendapatan dengan memaksimalkan aplikasi digital, Alfagift.
Presiden Direktur Alfamart Anggara Hans Prawira menyampaikan bahwa perseroan berencana meningkatkan produktivitas penjualan melalui inisiatif layanan omnichannel.
"Jadi, bukan cuma belanja fisik datang ke toko, tetapi juga sudah bisa berbelanja secara daring dengan melalui aplikasi kami yang bernama Alfagift," ujarnya dalam paparan publik yang diselenggarakan di Alfa Tower, Tangerang, Kamis (16/5/2024).
Menurutnya, platform digital tersebut akan menjadi salah satu strategi untuk mendorong kinerja penjualan AMRT ke depan. Apalagi, Alfagift menawarkan bebas biaya ongkos kirim atau ongkir setidaknya sampai dengan akhir tahun ini.
"Value proposition dari Alfagift adalah kirim instan tanpa ongkir. Hal ini memungkinkan karena kami mempunyai jaringan yang cukup masif dan ekstensif, sehingga pengiriman bisa cepat dan murah. Oleh karena itu, kami tidak bebankan biaya ongkir," pungkasnya.
Perseroan lantas berencana menambah kegiatan usaha baru di bidang platform digital. Rencana ini pun telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Baca Juga
Sedikitnya ada tiga alasan yang membuat emiten ritel itu berencana menambah kegiatan usaha baru. Pertama, perseroan melihat perkembangan industri digital memiliki prospek bisnis yang menguntungkan dan menjadi bagian dari gaya hidup modern.
Kedua, AMRT berupaya meningkatkan pelayanan dan kemudahan konsumen dalam berbelanja dengan menghadirkan fitur transaksi di Alfagift. Ketiga, peningkatan jumlah member alfagift diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan penjualan perseroan.
Berdasarkan studi kelayakan yang telah dilakukan, pendapatan AMRT akan meningkat sekitar 4,65% dan laba kotor akan tumbuh sekitar 2,95%. Analisa dampak keuangan menggunakan asumsi proyeksi pada tahun keenam operasional Alfagift.
Di tengah rencana tersebut, AMRT mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp4,5 triliun sepanjang tahun ini. Adapun perseroan telah menyerap belanja modal Rp1 triliun sampai dengan kuartal I/2024.
Sepanjang tahun lalu, Alfamart (AMRT) mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp106,94 triliun atau naik 10,34% year-on-year (YoY) dari laba 2022 yang mencapai Rp96,92 triliun. Sementara itu, laba bersih melompat 19,21% YoY menjadi Rp3,4 triliun.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.