Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Kamis (18/1/2024) untuk mengangkat satu direksi baru, yakni Andre Dahan.
HMSP mengumumkan agenda dalam RUPSLB besok ialah persetujuan perubahan susunan direksi perseroan. Hal itu Berdasarkan ketentuan (i) Pasal 94 ayat 1 Undang Undang Perseroan Terbatas; (ii) Pasal 3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik; dan (iii) Pasal 15 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, anggota Direksi diangkat oleh RUPS.
Calon direksi tersebut ialah Andre Dahan. Andre Dahan bukan merupakan orang baru di HMSP, karena pernah menjabat sebagai direktur marketing pada 2013-2017. Andre Dahan kemudian berkarir di Philip Morris International (PMI) Swiss.
Andre Dahan memiliki lebih dari 23 tahun pengalaman kerja profesional di industri tembakau. Dia bergabung dengan Philip Morris International (PMI) pada tahun 1999, dan kemudian menduduki posisi penting dalam bidang pemasaran di afiliasi PMI di Polandia, Hungaria, Republik Ceko, Rusia, Indonesia dan Swiss.
Profil Andre Dahan
- PHILIP MORRIS INTERNATIONAL (PMI) 1999 - 2023
- Vice-President Low Middle-Income Countries (LMIC) Swiss 2022 - saat ini
- Vice-President Marketing Reduced Risk Products (Global) Swiss 2017 - 2021
- Direktur Marketing PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., Indonesia 2013 - 2017
- Vice-President Marketing Russia 2011 – 2013
- Direktur Marketing Republik Ceko dan Slovakia 2008 - 2010
- Direktur Marketing Hungaria 2006 - 2008
- Manajer Marketing Polandia2004 - 2006
- Marketing Executive GCC Manajer Brand Marlboro (global) Manajer Innovation Swiss 1999 – 2004
- SAATCHI & SAATCHI Account Manager Saudi Arabia 1996 - 1999
- LEO BURNETT BEIRUT Advertising Executive Lebanon 1994 - 1996
Target HMSP 2024
Sementara itu, HMSP menargetkan fasilitas produksi sigaret kretek tangan (SKT) Sampoerna di Blitar, Jawa Timur, dan Tegal, Jawa Tengah, dapat beroperasi pada semester I/2024.
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis menyampaikan sejalan dengan tren pemulihan segmen SKT, HMSP sebagai produsen SKT dengan merek dagang Dji Sam Soe dan Sampoerna Kretek, mengumumkan rencana penyerapan puluhan ribu tenaga kerja baru yang akan tersebar di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat untuk fasilitas produksi SKT.
Baca Juga
"Penyerapan tenaga kerja ini akan secara langsung membuka lapangan kerja baru, sekaligus juga menciptakan efek berganda bagi masyarakat setempat," jelasnya dalam siaran pers, Kamis (23/11/2023).
Realisasi rencana tersebut akan dimulai dengan pembukaan fasilitas produksi baru SKT Sampoerna di Kota Blitar, Jawa Timur, dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang dijadwalkan mulai beroperasi pada semester I/2024. Saat ini, pemilihan lokasi dan proses persiapan tengah dilakukan di kedua area tersebut, termasuk rencana perekrutan karyawan.
Menurut Vassilis Gkatzelis, sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama 110 tahun di Indonesia, penambahan fasilitas produksi SKT Sampoerna memerlukan investasi mencapai Rp638 miliar (sekitar US$42 juta). Fasilitas tersebut akan memperkuat portofolio SKT Sampoerna yang telah dimulai sejak tahun 1913.
HMSP juga mengapresiasi upaya Pemerintah untuk menjaga iklim usaha dan investasi yang kondusif serta terprediksi di Indonesia, termasuk kebijakan yang mendorong kinerja sektor padat karya SKT. Upaya ini secara langsung berdampak positif pada penciptaan lapangan kerja di sektor formal dan perputaran ekonomi daerah yang selanjutnya turut meningkatkan perekonomian nasional.
Sampoerna sebelumnya telah mengoperasikan 4 fasilitas produksi SKT di Surabaya, Malang, dan Probolinggo; 2 fasilitas produksi sigaret mesin di Pasuruan dan Karawang; serta 1 fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang.
Selain itu, Sampoerna juga bermitra dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang tersebar di 28 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa. MPS dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha daerah dan/atau koperasi setempat untuk memproduksi merek-merek SKT Sampoerna.
Total tenaga kerja Sampoerna saat ini mencapai lebih dari 76.000 orang, secara langsung dan tidak langsung, di mana sekitar 90% di antaranya adalah pekerja fasilitas produksi SKT.
Selain pembukaan fasilitas produksi SKT Sampoerna di Kota Blitar dan Kabupaten Tegal, juga akan terjadi penambahan serapan puluhan ribu tenaga kerja baru yang dilakukan oleh MPS di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Barat, serta penambahan 5 MPS baru yang akan berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah di semester I/2024.
“Pada tahun 2024, mitra kami dalam memproduksi SKT Sampoerna akan menjadi 43 MPS yang tersebar di di Pulau Jawa. Penambahan fasilitas produksi Sampoerna maupun MPS tidak saja akan menambah kemitraan dengan pengusaha daerah/koperasi setempat serta total serapan tenaga kerja, namun juga akan meningkatkan penyerapan bahan baku tembakau dan cengkih dari petani Indonesia. Seperti diketahui, penggunaan bahan baku rokok buatan tangan membutuhkan dua kali lebih banyak tembakau dan cengkih dibandingkan rokok buatan mesin,” jelas Vassilis.
Kinerja HMSP
HMSP mencatatkan peningkatan penjualan dan laba bersih selama Januari-September 2023. Penjualan HMSP mencapai Rp87,29 triliun dengan raihan laba bersih Rp6,20 triliun.
HMSP membukukan penjualan bersih sebesar Rp87,29 triliun pada Januari-September 2023. Penjualan tersebut meningkat 4,67% dibandingkan dengan Rp83,39 triliun per September 2022.
Pertumbuhan penjualan tersebut dibukukan Sampoerna meskipun mayoritas segmen memperlihatkan penurunan. Segmen sigaret kretek mesin (SKM) sebagai kontributor penjualan terbesar tercatat turun dari Rp55,06 triliun per September 2022 menjadi Rp53,40 triliun per September 2023.
Segmen sigaret putih mesin juga memperlihatkan penurunan dari Rp7,02 triliun menjadi Rp6,12 triliun. Namun segmen sigaret kretek tangan (SKT) tumbuh menjadi Rp25,66 triliun dibandingkan dengan Rp19,65 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meningkatnya kinerja top line HMSP diikuti dengan kenaikan beban pokok penjualan menjadi Rp72,85 triliun per September 2023 dibandingkan dengan Rp70,94 triliun per September 2022.
Kenaikan beban pokok penjualan lebih rendah daripada kenaikan penjualan, terutama disebabkan oleh beban pita cukai yang justru turun dari Rp50,34 triliun per September 2022 menjadi Rp48,81 triliun per kuartal III/2023.
Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat naik 26,58 persen menjadi Rp6,20 triliun sepanjang Januari-September 2023. Per kuartal III/2022 laba bersih yang dikantongi HMSP sebesar Rp4,90 triliun.
Laba per saham HMSP pun naik menjadi Rp53 per September 2023 dibandingkan dengan sebelumnya Rp42 per saham.