Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sepekan Melejit ke 7.350, Kapitalisasi Pasar Tembus Rekor Rp11.780 Triliun

IHSG parkir di zona hijau dengan menguat 1,07% ke level 7.350 sepanjang perdagangan pekan ini. Kapitalisasi pasar Bursa tembus rekor ke Rp11.780 triliun.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di zona hijau dengan menguat ke level 7.350,61 sepanjang perdagangan pekan ini, 2—5 Januari 2024. Kapitalisasi pasar Bursa juga mengalami peningkatan menjadi Rp11.780,02 triliun, merupakan kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah.

Pj.S Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami penguatan 1,07% pada posisi 7.350,61 dari 7.272,79 pada pekan sebelumnya. Adapun, IHSG memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada penutupan perdagangan hari Kamis (4/1), yaitu pada level 7.359,763.

"Selain itu, kapitalisasi pasar Bursa sepekan ini juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,91% dari Rp11.674,06 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.780,02 triliun dan merupakan kapitaliasi pasar tertinggi sepanjang sejarah," kata Kautsar dikutip Sabtu (6/1/2024).

Sementara rata-rata nilai transaksi harian Bursa terpantau mengalami penurunan 12,71% menjadi Rp8,34 triliun dari Rp9,56 triliun pada penutupan pekan lalu. Adapun, rata-rata volume transaksi harian juga tercatat mengalami penurunan.

"Rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mengalami perubahan sebesar 1,63% menjadi 16,28 miliar lembar saham dari 16,55 miliar lembar saham pada penutupan minggu lalu," tambah Kautsar.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pada pekan ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 29,83% menjadi 1.154.208 kali transaksi dari 888.989 kali transaksi pada pekan lalu.

Menutup pekan ini, tepatnya pada Jumat (5/1/2024), investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,40 triliun dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp2,87 triliun.

Sebagai informasi, pada perdagangan akhir pekan, Jumat (5/1/2024), IHSG ditutup melemah tipis 0,12% atau 14,97 poin ke level 7.350,61. Indeks komposit bergerak di rentang 7.350 hingga 7.403 setelah dibuka di posisi 7.360.

Adapun, sebanyak 18,66 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi 1,25 juta kali, alhasil nilai transaksi Rp9,90 triliun. Sebanyak 237 saham menguat, 294 saham melemah dan 236 saham stagnan.

Saham bank-bank jumbo menjadi saham terlaris pada hari ini, misalnya, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai transaksi Rp815,5 miliar, diikuti saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi Rp777,2 miliar.Saham BBCA naik 1,06% ke level Rp9.575, sedangkan saham BBRI naik 0,88% ke level Rp5.750.

Kemudian, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) laris dengan nilai Rp734,4 miliar, diikuti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan transaksi Rp392,1 miliar.Saham BMRI naik 1,18% ke Rp6.425, sedangkan saham BBNI turun 0,45% ke Rp5.575.

Dari jajaran saham big cap, saham BYAN milik Low Tuck Kwong memimpin dengan kenaikan 1,92% ke level Rp19.900. Diikuti saham AMMN milik Panigoro-Salim naik 0,78% ke level Rp6.475.

Sementara itu, saham milik Prajogo Pangestu, BREN ambles 3,99% ke Rp7.225, diikuti saham TPIA turun 2,97% ke level Rp5.725 per saham.

Dari jajaran saham terboncos alias top losers, saham APEX turun 13,84% ke level Rp193 per saham. Sedangkan saham VTNY turun 12,27% ke posisi Rp193 per saham.

Penutupan IHSG hari ini sejalan dengan Tim analis MNC Sekuritas posisi IHSG sudah berada di akhir wave v dari wave (i) dari wave [iii].

"Hal tersebut berarti penguatan IHSG sudah cenderung terbatas untuk menguji area selanjutnya di 7.377-7.400," tulis analis MNC Sekuritas, Jumat (5/1/2024).

Semetra Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini dari dalam negeri, DJPPR Kemenkeu melaporkan hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 3 Januari 2024.

"Total penawaran lelang SUN perdana di tahun 2024 tersebut mencapai Rp39,8 triliun. Sementara, lelang yang dimenangkan Rp21,75 triliun," ujarnya dalam riset.

Sedangkan dari mancanegara, kredit konsumsi di Inggris periode November 2023 tercatat GBP 2,00 miliar, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar GBP1,41 miliar. Pertumbuhan kredit tersebut merupakan yang tertinggi sejak Maret 2017.


Proyeksi IHSG 2024

Mandiri Sekuritas optimistis terhadap kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level hingga 8.400 pada tahun 2024 mendatang. 

Sederet sentimen turut menopang penguatan IHSG, salah satunya ekspektasi penurunan suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed pada 2024.

Head of Sales Mandiri Investasi Vina Cahyadi mengatakan, setidaknya The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali secara bertahap hingga akhir tahun 2024 sehingga berpotensi menyebabkan IHSG reli.

“Kami percaya IHSG tahun depan bisa menyentuh di kisaran 8.000 sampai 8.400. Jadi potensinya masih cukup besar,” ujar Vina di Menara Mandiri Sekuritas, Jakarta beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, seiring dengan prediksi kenaikan IHSG, investor juga perlu mencermati pertumbuhan dari emiten-emiten yang tercatat di Bursa. Sejauh ini, pihaknya memprediksi profitabilitas pertumbuhan dari perusahaan-perusahaan di IHSG bisa tumbuh rata-rata 8% pada 2024.

"Nah kalau misalnya price earning [PE] atau valuasi dari pasar saham kita tidak berubah, jadi tetap flat misalnya, harusnya IHSG tahun depan bisa naik 8%," kata dia.

Vina mengatakan, faktor lainnya yang mendukung IHSG datang dari sentimen Pemilu 2024. Pasalnya, Pemilu serentak menyedot anggaran hingga Rp76 triliun, dan dana kampanye diproyeksikan akan menyumbang 0,8% terhadap tambahan Produk Domestik Bruto (PDB) RI.

Mandiri Sekuritas pun merekomendasikan saham-saham konstituen Indeks LQ45 yang akan menggerakkan IHSG tahun depan. Sektor yang berpotensi diuntungkan menurut Vina yakni sektor konsumer siklikal dan non-siklikal pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper