Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,32% atau 24 poin ke posisi 7.297.
Indeks komposit sempat menguat ke posisi teratas di level 7.327 sebelum akhirnya menyentuh posisi terendah di 7.287. Investor tercatat melakukan 209.556 kali transaksi yang meliputi 3,5 triliun saham. Berdasarkan data RTI nilai transaksi itu diperkirakan mencapai Rp1,08 triliun.
Terdapat 203 saham yang menguat, 209 saham yang melemah dan 223 saham lainnya mengalami stagnansi. Adapun pelemahan indeks komposit dikontribusikan oleh saham-saham big caps yang mayoritas mengalami pelemahan.
Misalnya adalah BBRI 0,5%, BBNI 0,47%, dan TLKM 0,25%. Sementara itu saham big caps yang menguat hanya AMMN saja sebesar 0,76%.
Tim riset RHB Sekuritas menyatakan IHSG diprediksi melakukan rebound dari support garis MA5 dengan bullish engulfing candle dan membuat Higher High (HH) level meski dengan volume rendah.
“Meski berpeluang melakukan koreksi teknikal, namun selama bertahan diatas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan membuat HH level. Namun jika breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20 sekaligus support bullish channelnya. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.250 hingga 7.350,” tulis tim riset.
Baca Juga
RHB Sekuritas merekomendasikan saham seperti AMMN dengan target terdekat Rp7.200 sampai Rp8.350. Lalu saham PGEO dengan target Rp1.345 sampai dengan Rp1.455. Adapun saham EXCL ditarget mencapai Rp2.170 sampai Rp2.290.
Pada perdagangan kemarin, Selasa, (2/1/2024), IHSG ditutup menembus level tertinggi sepanjang sejarah, naik 0,70% ke level 7.323,58. Sebelumnya, posisi penutupan IHSG tertinggi sepanjang masa terjadi pada 13 September 2022 di level 7.318,01.
Sektor yang menopang IHSG kemarin yakni IDXTrans menguat 3,34%, diikuti IDX Energy naik 2% dan IDX Basic Materials naik 1,89%. Sedangkan sektor penekan IHSG yaitu IDX Healthcare turun 1,64%, IDX Property turun 0,50%, dan IDX Financials melemah 0,43%.
Tim riset Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG masih menjaga tren bullish seiring dengan rebound pada Selasa (2/1). Meskipun demikian, volume transaksi cenderung turun sejak pertengahan Desember 2023. Kondisi ini diikuti sinyal overbought pada Stochastic RSI.
"Dengan demikian, secara teknikal IHSG rawan memasuki fase konsolidasi jangka pendek. IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang 7.250-7.300 pada hari ini," ujar Phintraco Sekuritas dalam riset Rabu, (3/1/2024).
Tim analis memprediksi pada perdagangan hari ini, level resistance IHSG di angka 7.330, sedangkan level pivot adalah 7.280 dan level support di angka 7.200.
Adapun, pergerakan IHSG hari ini ditopang oleh dua data domestik yang dirilis pada Selasa (2/1). Pertama, kenaikan indeks manufaktur ke 52,2 di Desember 2023 dari 51,7 pada November 2023.
Kedua, yaitu perlambatan laju inflasi Indonesia total ke 2,61% secara year-on-year (yoy) pada Desember 2023 dari 2,85% yoy di November 2023. Di sisi lain, inflasi inti relatif stabil di 1,8% yoy.
"Kondisi ini menjadi indikator awal solidnya konsumsi masyarakat sampai dengan akhir tahun 2023," lanjut tim riset Phintraco Sekuritas.
Sedangkan dari sentimen eksternal, indeks manufaktur Jerman membaik ke 43,3 pada Desember 2023, sedikit lebih baik dari perkiraan di 43,1. Sedangkan indeks manufaktur China sebelumnya juga bertahan di atas batas ekspansif (50), tepatnya di 50,8 pada Desember 2023.
Dengan demikian, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham yang berkaitan dengan sektor energi berpotensi cuan, seperti PGEO, ADRO, dan basic materials, seperti BRPT, ESSA dapat diperhatikan pada perdagangan Rabu, (3/1/2024).
--------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.