Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,59 persen ke level 6.954,80 pada perdagangan Kamis (7/9/2021). Saham berkapitalisasi pasar besar seperti BBRI, BMRI, dan ASII ditutup turun, sedangkan saham GOTO hingga AMMN justru melesat pada akhir perdagangan hari ini.
Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG melemah 41,14 poin dan sempat mencapai level terendah 6.927 sepanjang sesi perdagangan. Adapun level tertinggi IHSG hari ini berada di level 7.003.
Kapitalisasi pasar IHSG naik ke Rp10.302 triliun, dari sebelumnya Rp10.349 triliun. Terdapat 210 saham menguat, 322 saham berakhir di zona merah, dan 220 saham stagnan.
Saham emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menjadi saham top losers hari ini dengan turun 8,06 persen ke level Rp2.280.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga menjadi salah satu saham yang terjun ke zona merah sebesar 2,24 persen atau setara Rp5.450 per saham.
Selain BBRI, saham BMRI juga turun 2,89 persen ke level Rp5.875 dan saham ASII ikut turun 1,92 persen ke level Rp6.400. Sementara itu, saham MEDC yang kemarin naik tinggi, hari ini ditutup melemah 4,35 persen ke level Rp1.320.
Baca Juga
Saham yang menguat hari ini adalah saham BBCA yang naik 0,27 persen ke level Rp9.175, GOTO naik 3,30 persen ke level Rp94, dan AMMN yang naik 3,85 persen ke level Rp5.400. Begitu juga dengan saham ADRO yang naik 0,35 persen ke level Rp2.880 dan saham BUKA yang naik 3,39 persen ke level Rp244 per saham.
Riset Pilarmas Investindo Sekuritas sebelumnya mengatakan Indeks IHSG dan bursa regional Asia berada di zona merah akibat rilis data neraca perdagangan China yang mengalami penurunan surplus.
Merujuk dari General Administration of Customs China surplus perdagangan Negeri Tirai Bambu ini merosot menjadi US$68,36 miliar pada Agustus 2023 dari sebelumnya US$80,6 miliar.
"Pasar memandang kondisi ini tentunya memberikan cerminan keadaan ekonomi global. Sentimen lainnya pasar masih dibayangi kekhawatir akan suku bunga tetap tinggi lebih lama," tulis Pilarmas Sekuritas, Kamis (7/9/2023).
Sementara dari dalam negeri, sentimen datang dari cadangan devisa Indonesia bulan Agustus 2023 sebesar US$137,1miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$137,7 miliar. Penurunan ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan stabilitas nilai tukar rupiah.