Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Saham Berbasis ESG Lampaui LQ45, Diminati Investor?

Sejumlah indeks saham berbasis ESG yang menguat membuat analis melihat produk-produk pasar modal berbasis ESG berpotensi untuk tumbuh tahun ini.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah indeks saham berbasis environment, social, government (ESG) tercatat bergerak melambung melampaui kinerja Indeks LQ45 yang turun 0,86 year-to-date (ytd). Analis melihat produk-produk pasar modal berbasis ESG seperti reksa dana berpotensi dapat tumbuh lebih besar lagi. 

CEO Pinnacle Investment Guntur Putra melihat prospek indeks saham berbasis ESG masih cukup baik saat ini. Jika dilihat, secara YTD beberapa indeks berbasis ESG secara kinerja cukup baik, tetapi cukup bervariatif tergantung dari tema, proses konstruksi indeks, dan metode pembobotan emiten masing-masing indeks ESG.

"Entusiasme investor terkait produk ESG cukup positif sejauh ini, tapi penerapan strategi reksa dana berbasis ESG juga masih terbilang cukup awal di Indonesia," kata Guntur, dikutip Kamis (18/5/2023). 

Dia melanjutkan, Pinnacle merupakan salah satu pelopor ETF berbasis ESG pertama di Indonesia pada 2018, ketika terminologi ESG masih belum banyak didengar investor. 

"Tetapi untuk kedepannya, kami melihat produk reksa dana berbasis ESG bisa memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menilai pergerakan indeks-indeks saham berbasis ESG akan menyesuaikan dengan gerak IHSG. Menurutnya, apabila IHSG bisa ke level 7.800-8.100, maka indeks-indeks saham tersebut akan naik juga.

Rudiyanto melihat saat ini produk-produk reksa dana berbasis ESG masih lebih banyak diminati oleh investor institusi. Sementara itu, investor retail masih tetap meminati reksa dana dengan kinerja yang baik.

Panin Asset Management mengatakan belum memiliki rencana untuk menerbitkan produk reksa dana baru berbasis ESG. Adapun saat ini, total dana kelolaan Panin AM pada reksa dana berbasis ESG Panin Dana Teladan mencapai Rp1,1 triliun, dan Panin Sri Kehati sebesar Rp54 miliar. 

Adapun Guntur menuturkan saat ini Pinnacle Investment sudah memiliki satu produk reksadana ETF berbasis ESG, yaitu Pinnacle Indonesia ESG ETF yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. 

"Pada saat ini kami sedang melakukan evaluasi untuk potensi peluncuran produk reksa dana ETF berbasis ESG yang kedua, di mana kami akan bekerja sama dengan global index provider untuk produk flagship ESG kami berikutnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper