Bisnis.com, JAKARTA - Emiten logam mulia PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 19 persen pada kuartal I/2023.
Berdasarkan keterangan Perseroan, penjualan Antam pada kuartal I/2023 tercatat sebesar Rp11,59 triliun, meningkat 19 persen dibandingkan periode kuartal I/2022 sebesar Rp9,75 triliun. Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp10,00 triliun atau 86 persen dari total penjualan bersih Antam pada kuartal I/2023.
Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan produk emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih kuartal I/2023 sebesar Rp7,01 triliun atau 60 persen. Disusul bijih nikel yang mencatatkan penjualan sebesar Rp2,98 triliun atau 26 persen, feronikel sebesar Rp1,20 triliun atau 10 persen, serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp326 miliar atau hanya 3 persen.
Pada periode kuartal I/2023, Antam mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang Perusahaan sebesar 304 kg (9.774 troy oz.). Capaian tersebut sejalan dengan pemenuhan rencana produksi emas 2023 sebesar 1.167 kg (37.519 troy oz.).
Sementara itu, penjualan logam emas pada kuartal I/2023 mencapai 7.223 kg (232.225 troy oz.), tumbuh 10 persen dibandingkan volume penjualan kuartal I/2022 sebesar 6.575 kg (211.391 troy oz.).
Dari segmen nikel, pada kuartal I/2023, volume produksi feronikel Antam mencapai 5.437 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel sepanjang kuartal I/2023 mencapai 4.287 TNi.
Baca Juga
"Untuk menjaga tingkat keandalan operasi pabrik feronikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Antam menjalankan program Total Productive Maintenance sejalan dengan upaya Perusahaan untuk mencapai stabilitas dan optimalisasi performa operasi pabrik pengolahan," jelas Corporate Secretary ANTM Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangan pers, Rabu (3/5/2023).
Selain itu, untuk pabrik Feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara direncanakan akan memulai fase produksi pada semester kedua 2023.
Sejalan dengan upaya Antam untuk meningkatkan cost competitiveness serta pelaksanaan upaya dekarbonisasi dari operasi pabrik feronikel di Kolaka, pada Januari 2023, Antam bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik terkait dengan dukungan pasokan listrik operasi pabrik feronikel Antam di UBP Nikel Kolaka dengan total kapasitas daya sebesar 150 megavolt-ampere (MVA).
Sementara itu, untuk produk bijih nikel, volume produksi bijih nikel konsolidasian Antam mencapai 3,41 juta wet metric ton (wmt), tumbuh 17 persen dari volume produksi kuartal I/2022 sebesar 2,92 juta wmt.
"Pertumbuhan tingkat produksi bijih nikel ditujukan untuk mendukung pemenuhan volume penjualan bijih nikel yang tumbuh positif pada periode kuartal I/2023," kata Syarif.
Adapun, volume penjualan bijih nikel konsolidasian Antam pada kuartal I/2023 mencapai 3,44 juta wmt, tumbuh 48 persen dibandingkan volume penjualan bijih nikel kuartal I/2022 sebesar 2,33 juta wmt.
Selanjutnya, pada segmen bauksit dan alumina, sepanjang kuartal I/2023, Antam mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik chemical grade alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 347.139 wmt dengan capaian total volume penjualan bauksit mencapai 84.267 wmt.
Sementara itu, volume produksi produk alumina pada kuartal I/2023 mencapai 40.992 ton alumina, tumbuh 21 persen dari volume produksi pada kuartal I/2022 sebesar 33.830 ton alumina. Volume penjualan produk alumina pada kuartal I/2023 mencapai 33.069 ton alumina, relatif stabil jika dibandingkan volume penjualan kuartal I/2022 sebesar 34.822 ton alumina.