Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Masih dalam Fase Sideways, Hari Ini Indeks Menguji 6.839

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi rawan profit taking atau aksi ambil untung dari investor pada perdagangan Rabu, (26/4/2023).
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi rawan profit taking atau aksi ambil untung dari investor pada perdagangan Rabu, (26/4/2023) setelah bursa mengalami libur panjang Lebaran 2023.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan IHSG diproyeksi mengalami tren netral, selama di bawah 6.815. Jika IHSG bisa ditutup harian di bawah 6.815, maka masih berpeluang terkoreksi dengan target 6.752 dan 6.641. Namun apabila IHSG berakhir di atas 6.815, peluang menuju 6.868 dan 6.961.

"Level resistance IHSG hari ini berada 6.839, 6.867, 6.883, 6.923, dengan support 6.801, 6.746, 6.743, 6.705. Sementara perkiraan range di 6.770-6.860," terang Andri dalam riset harian, Rabu, (26/4/2023).

Pada selasa, (25/4/2023), Wall Street mencatat penurunan yang signifikan. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 1,02 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi signifikan sebesar 1,58 persen, bahkan indeks Nasdaq melemah lebih dalam sebesar 1,98 persen.

Kekhawatiran investor terhadap perbankan muncul kembali. Saham First Republic Bank turun lebih dari 49 persen setelah bank regional tersebut menyampaikan kinerja kuartalan terbarunya. Saham UPS turun sekitar 10 persen setelah perusahaan menyampaikan kinerja di bawah ekspektasi. Hampir semua bursa Eropa mengalami koreksi. 

Sementara itu, Bursa Asia Pasifik mengalami pelemahan. Kemarin, sebagian besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik terkoreksi. Investor menunggu kinerja perusahaan teknologi pada akhir minggu ini, di antaranya saham-saham Alphabet, Microsoft, dan Amazon.

Korea Selatan melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,8 persen secara year-on-year (YoY) pada kuartal I/2023, di bawah ekspektasi. Di antara bursa yang mencatat penurunan signifikan adalah Hang Seng dan TSEC Weighted Index, sementara Nikkei menguat. Sedangkan bursa di Australia dan Selandia Baru tutup terkait libur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper