Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WINE dan CBRE, Pendatang Baru yang Gebrak Lantai Bursa

WINE menutup perdagangan dengan menguat 45 poin naik 34,88 persen ke harga Rp174 per saham dari harga pembukaan Rp129..
Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia.
Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pendatang baru, PT Hatten Bali Tbk. (WINE) menjadi pemimpin penguatan saham atau top gainers pada penutupan perdagangan Selasa (10/1/2023) dengan kenaikan 34,88 persen.

Emiten berkode WINE ini menutup perdagangan dengan menguat 45 poin naik 34,88 persen ke harga Rp174 per saham dari harga pembukaan Rp129. Di belakangnya, ada CBRE yang menguat 34,48 persen ke level 195.

Selanjutnya, ada saham MTSM, BPTR, dan SAPX yang menguat masing-masing 34,13 persen, 21,8 persen, dan 14,47 persen.

Emiten-emiten yang masuk jajaran 10 besar top gainers lain yakni AIMS, TMPO, ELIT, LMPI, dan SQMI yang menguat masing-masing 13,82 persen, 12,17 persen, 11,92 persen, 11,67 persen, dan 10,91 persen.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah ke level 6.622,49 pada perdagangan Selasa (10/1/2023).

Meski demikian, sejumlah emiten pendatang baru justru menikmati kenaikan sampai menyentuh auto reject atas (ARA).

Berdasarkan data RTI pukul 15.01 WIB, IHSG ditutup melemah 0,98 persen atau turun 65,76 poin ke posisi 6.622,49.

Sepanjang sesi, IHSG sempat menyentuh posisi terendah di 6.570,24 dan tertinggi di 6.690,22.

Kapitalisasi pasar turun ke Rp9.194,80 triliun dari Rp9.259 triliun pada penutupan kemarin. Terdapat 150 saham menguat, 382 saham berakhir di zona merah, dan 181 saham stagnan.

Mayoritas indeks sektoral terpantau parkir di zona merah, kecuali sektor energi yang menguat 1,58 persen dan industri naik 0,11 persen.

Penurunan terdalam terjadi di sektor finansial yang turun 1,75 persen, kemudian sektor kesehatan turun 1,23 persen, dan konsumer non-cyclical terkoreksi 0,98 persen.

Di jajaran emiten berkapitalisasi jumbo, top 4 emiten perbankan dengan market cap terbesar kompak mengalami penurunan.

BMRI memimpin koreksi dengan saham yang melemah 4,63 persen, kemudian BBRI turun 3,49 persen, BBCA turun 3,25 persen, dan BBNI turun 3,06 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper