Bisnis.com, JAKARTA – Emiten emiten industri perkayuan yakni PT SLJ Global Tbk (SULI) mencetak laba bersih periode berjalan sebesar US$12,6 juta pada sembilan bulan pertama 2022 setelah sempat menjadi emiten yang masuk dalam pantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bedasarkan laporan keuangan pada keterbukaan informasi laman BEI, SULI mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$49,6 juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 14 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$43,2 juta.
Penjualan tersebut mayoitas disokong oleh penjualan pasar ekspor sebesar US$44,75 juta dan pasar impor sebanyak US$3,53 juta.
Disamping itu, beban poko SULI justru menurun, pada kuartal III tahun 2022 ini tercatat beban pokok sebesar US$40,33 juta sedangkan tahun lalu sebesar US$40,8 juta.
Alhasil laba usaha tercatat sebesar US$36,7 juta. Laba periode berjalan pun melambung 1.962,5 persen secara tahunan yaitu sebesar US$12,6 juta, dimana tahun lalu hanya US$610 ribu.
Emiten dengan kode saham SULI ini juga membukukan liabilitas sebesar US$64,54 juta dan Ekuitas sebesar US$3,11 juta. Sedangkan aset sebesar US$67,66 juta.
Baca Juga
Pada perdagangan hari ini, Selasa (29/11/2022) saham SULI menjadi top gainers dengan peningkatan sebesar 28,83 persen atau 47 poin. Peningkatan tersebut membawa SULI ke posisi Rp210 per lembar saham. Sebanak 222,83 juta saham diperdagangkan dengan total nilai Rp44,83 miliar. Saham SULI diperdagangkan sebanyak 10.016 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel