Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Tembus Rp10 Triliun, Cek Analisa Saham PTBA ke Depan

Laba bersih PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) melejit sehingga dinilai masih menarik apalagi dengan posisi utang yang masih masuk akal.
Ismail Arsal, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).
Ismail Arsal, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).

Bisnis.com, JAKARTA - Laba bersih emiten BUMN pertambangan batu bara sekaligus anak usaha MIND ID, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) melejit sehingga dinilai masih menarik apalagi dengan posisi utang yang masih masuk akal.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper menerangkan saham PTBA masih sangat menarik seiring dengan laba bersih per kuartal III/2022 yang melejit 102 persen.

PTBA membukukan pendapatan Rp31,07 triliun per kuartal III/2022, seperti dikutip dari laporan keuangannya. Nilai itu melonjak 60,31 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp19,38 triliun per kuartal III/2021.

Beban pokok pendapatan PTBA mencapai Rp17,19 triliun dari sebelumnya Rp11,12 triliun. Namun, PTBA berhasil mencatatkan kenaikan laba bruto menjadi Rp13,87 triliun per kuartal III/2022 dari sebelumnya Rp8,25 triliun.

PTBA meraih laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp10 triliun. Laba bersih tersebut melonjak 109,75 persen yoy dari sebelumnya Rp4,76 triliun.

"PTBA saya rasa masih menarik ya, tetapi harusnya di tahun depan pertumbuhannya akan turun jika dibandingkan dengan tahun ini. Alasannya, dari harga batubara global sudah mulai turun," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (27/10/2022).

Lebih lanjut, rencana PTBA mengakuisisi PLTU milik PLN masih masuk akal. Hal ini karena posisi debt to equity (DER) ratio dari PTBA masih relatif rendah.

Jika mengacu pada laporan keuangan per kuartal II/2022, rasio DER PTBA hanya 0,55 kali. Ruang menambah utang baru untuk akuisisi PLTU masih terbuka.

"Untuk DER sekarang masih relatif rendah ya, jadi harusnya [akuisisi] menjadi tidak masalah," tambahnya.

PTBA mencatatkan liabilitas Rp14,78 triliun per September 2022, naik dari Rp11,87 triliun pada akhir 2021. Pada kuartal III/2022, liabilitas jangka pendek Rp9,74 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang Rp5,04 triliun.

Ekuitas PTBA sejumlah Rp26,43 triliun per September 2022, naik dari Rp24,25 triliun pada akhir tahun lalu. Total  aset PTBA pun mencapai Rp41,22 triliun per kuartal III/2022, naik dari sebelumnya Rp36,12 triliun.

Perseroan yang bermarkas di Sumatera Selatan ini menggelontorkan investasi Rp8,35 triliun per kuartal III/2022, naik drastis dari sebelumnya Rp600,35 miliar, terutama karena peningkatan dividen pemegang saham Rp7,9 triliun.

Namun, tingginya kas dari aktivitas operasi membuat kas setara kas akhir periode mencapai Rp5,31 triliun, naik dari Rp4,81 triliun.

Artha Sekuritas lanjutnya masih merekomendasikan beli untuk saham PTBA dengan target harga terdekat pada Rp4.000.

Adapun, pada penutupan perdagangan sesi I, saham PTBA menguat tipis 0,26 persen atau 10 poin ke harga 3.830 per saham. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp44,01 triliun dengan pergerakan harga saham tahun berjalan naik 41,33 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper