Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah kembali melemah, dan terkini mencapai Rp15.193 per dolar AS. Rupiah terhantam penguatan indeks dolar AS usai kenaikan suku bunga sehingga sinyal resesi kembali menyala
Pada pembukaan perdagangan Selasa (27/9/2022) pukul 09.07 WIB, rupiah bergerak turun 69 poin atau 0,46 persen ke Rp15.193 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar AS naik 0,40 persen atau 0,45 poin ke 114,56.
Bersama rupiah, beberapa mata uang di Asia Pasifik terpantau melemah adalah won Korea Selatan turun 0,94 persen, yuan Cina turun 0,58 persen, dolar Taiwan turun 0,52 persen,dolar Singapura turun 0,33 persen, baht Thailand turun 0,25 persen, ringgit Malaysia turun 0,14 persen, dan peso Filipina turun 0,03 persen, .
Sementara itu terdapat beberapa mata uang di Asia Pasifik yang terpantau menguat seperti yen Jepang yang naik 0,06 persen dan rupee India naik 0,05 persen. Adapun untuk dolar Hong Kong saat ini masih terpantau stagnan.
Analis pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan masih berpotensi tertekan dengan adanya sentimen dari bank sentral AS alias The Fed. Pasar keuangan disebut memperkirakan The Fed masih akan agresif meningkatkan suku bunga acuan hingga akhir tahun.
“Yield obligasi AS tenor 10 tahun pun terus naik, mencetak level tinggi sejak 12 tahun lalu di kisaran 3,9 persen,” ujar Ariston kepada Bisnis, Rabu (28/9/2022).
Baca Juga
Sementara dari dalam negeri, Ariston menyebut perekonomian Indonesia masih dibebani adanya potensi kenaikan inflasi. Hal ni lantas dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi tanah air.
Adapun untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diprediksi ke arah Rp15.150. Sementara untuk potensi support berada di kisaran Rp15.100.