Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taktik Semen Indonesia (SMGR) Hadapi Hiperkompetisi Industri

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) berupaya meningkatkan kapabilitas terus tumbuh di tengah kondisi pasar yang hiperkompetisi.
Fasilitas kiln atau pembakar semen di Pabrik Indarung 1 milik PT Semen Padang. Pabrik Indarung 1 berhenti beroperasi penuh pada 1999./Dwi Nicken Tari
Fasilitas kiln atau pembakar semen di Pabrik Indarung 1 milik PT Semen Padang. Pabrik Indarung 1 berhenti beroperasi penuh pada 1999./Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) berupaya meningkatkan kapabilitas terus tumbuh di tengah kondisi pasar yang hiperkompetisi dan kondisi pandemi yang masih membayangi. Perseroan fokus melakukan diversifikasi produk.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Semen Indonesia Andriano Hosny Panangian menjelaskan di tengah kondisi pasar yang hiperkompetisi terus berupaya menciptakan peluang melalui pengembangan diversifikasi produk dan layanan dalam rangka mengokohkan posisi sebagai penyedia solusi bahan bangunan yang berkelanjutan.

”SMGR merupakan perusahaan solusi bahan bangunan yang terdepan di Indonesia. Selain menguasai pangsa pasar semen domestik terbesar, kini SIG memiliki variasi produk turunan semen yang memiliki rentang spesifikasi lengkap serta solusi layanan pendukung, untuk memenuhi persyaratan kondisi bangunan sesuai kebutuhan pelanggan dimana pun berada," katanya dikutip Minggu (18/9/2022).

Saat ini, SMGR memiliki lima merek semen yang kuat dan menjadi pemimpin pasar di masing-masing regionnya, antara lain Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix serta Semen Andalas.

Selain itu, Semen Indonesia memiliki pabrik semen terintegrasi di delapan lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, enam pabrik penggilingan semen, dan tujuh pelabuhan. Sedangkan jalur distribusi diperkuat oleh 306 distributor baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), serta 70.000 toko ritel di Indonesia.

Andriano menambahkan SMGR menawarkan produk semen kantong multiguna hingga produk semen aplikasi khusus yang lebih ekonomis, serta berbagai tipe semen curah yang sesuai dengan karakteristik dari tiap jenis proyek sehingga lebih tepat guna dan efisien.

Pemasaran produk-produk holding BUMN semen ini semakin kuat dengan kehadiran tiga platform digital yaitu SobatBangun, AksesToko serta SIG online store yang memudahkan pelanggan mendapatkan pelayanan dalam hal pembangunan.

SMGR juga menghadirkan solusi beton yang telah dikembangkan, seperti SpeedCrete untuk perbaikan jalan yang memiliki kekuatan dini dan performa tinggi yang dapat kering dalam hitungan jam. Kemudian ada ThruCrete, produk beton berdaya serap tinggi untuk meminimalkan genangan air.

SMGR juga telah meluncurkan inovasi produk semen hidraulis tipe HE pertama di Indonesia yang telah lulus uji di Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kementerian Perindustrian.

”Produk-produk yang diproduksi SIG telah diakui sebagai produk ramah lingkungan dengan diraihnya Sertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia (GPCI). Memperoleh sertifikat Ekolabel Swadeklarasi dari KLHK dan menjadi yang pertama di Indonesia, serta penghargaan Industri Hijau level 5 dari Kementerian Perindustrian," jelas Andriano.

Lebih lanjut, Andriano Hosny Panangian menyampaikan selama semester I/2022, Perseroan berhasil mencatatkan kinerja positif di tengah berbagai tantangan berat yang dihadapi industri semen dalam negeri.

BUMN Semen itu berhasil meningkatkan pendapatan dari pasar domestik sebesar 1,8 persen. Semen Indonesia juga mampu mempertahankan EBITDA sebesar Rp3,53 triliun dengan marjin EBITDA yang meningkat 0,4 persen menjadi 22,3 persen.

Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 4,4 persen menjadi Rp829 miliar dan marjin laba bersih meningkat 0,3 persen menjadi 5,2 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

“Perseroan melakukan langkah-langkah strategis untuk mempertahankan kinerja positif yang berkontribusi pada pengendalian beban pokok pendapatan, termasuk melalui pengamanan suplai batu bara dengan harga DMO, serta menurunkan beban usaha dan beban keuangan,” ungkapnya.

Selain catatan positif dalam proses bisnis, SMGR juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 2,5 persen atau setara 15 kg CO2/ton semen yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 0,8 persen, dan peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) sebesar 1,7 persen. SMGR membuktikan resiliensi tak hanya dari capaian bisnis, namun juga operasional berkelanjutan yang menjadi daya saing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper