Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham MEDC, ENRG, BNBR Melaju

IHSG sempat mencatatkan posisi tertingginya pada 7.168,98 beberapa saat setelah pembukaan.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (30/8/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 7.154,74. IHSG sempat mencatatkan posisi tertingginya pada 7.168,98 beberapa saat setelah pembukaan.

Tercatat, 211 saham menguat, 82 saham melemah dan 223 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.359,87 triliun.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terpantau menjadi saham dengan kenaikan terbesar sejauh ini setelah menguat 5,2 persen ke Rp3.640.

Saham lain yang terpantau menguat adalah PT Medco Energi International Tbk (MEDC) yang menguat 4,28 persen ke Rp975, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang naik 3,08 persen ke level Rp268 serta PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dengan kenaikan 2,9 persen ke Rp71.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, pernyataan Chairman The Fed, Jerome Powell yang tidak kendur untuk menaikkan Federal Funds Rate (FFR) dalam memerangi inflasi kembali menjadi faktor Indeks DJIA tertekan di hari kedua sebesar 0,57 persen. Hal tersebut membuat DJIA selama 2 hari saja turun tajam 3,6 persen.

"Hal tersebut berpotensi menjadi sentimen negatif di tengah kembali turunnya harga beberapa komoditas," kata Edwin, Selasa (30/8/2022).

Edwin mengatakan, beberapa harga komoditas mengalami pelemahan seperti batu bara yang turun 1 persen, emas turun di hari kedua sebesar 0,06 persen, dan CPO turun di hari ketiga sebesar 1,47 persen.

Semenatra itu, yield Obligasi AS tenor 10 tahun naik, dan rupiah kembali terdepresiasi mendekati Rp14.900. Hal ini menyusul akibat waktu kenaikan harga BBM yang belum pasti, serta berapa besar kenaikan harga BBM tersebut.

Di lain pihak, lanjutnya, sentimen positif yang berpotensi membalikan keadaan yakni kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak yang naik 4,25 persen dan timah 1,81 persen. Kenaikan dua komoditas tersebut berpotensi menjadi pendorong naik saham-saham dibawah komoditas tersebut.

Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 7.054 hingga 7.171. Dia merekomendasikan untuk membeli saham MEDC, PGAS, ITMG, INDF, BBCA, HRUM, CMRY, ICBP, dan CPIN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper