Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Saham BSI Rebound Juli 2022, ke Mana Arah Selanjutnya?

Saham Bank Syariah Indonesia (BSI) alias BRIS menanjak kencang dalam sebulan terakhir.
Layar menampilkan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Hery Gunardi (kiri bawah dilayar), Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo (kanan atas dilayar), Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja (kanan bawah dilayar), dan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad saat berbicara di acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 secara virtual di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Layar menampilkan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Hery Gunardi (kiri bawah dilayar), Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo (kanan atas dilayar), Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja (kanan bawah dilayar), dan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad saat berbicara di acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 secara virtual di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menunjukkan sinyal rebound dalam sebulan terakhir.

Harga saham BSI menguat 350 poin atau 27,24 persen sepanjang Juli 2022 atau dalam sebulan terakhir. Kendati demikian, pergerakan BRIS masih mencetak return atau imbal hasil negatif untuk periode berjalan 2022.

BRIS baru saja menjadi penghuni baru indeks LQ45 untuk periode Agustus 2022 - Januari 2023.

Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, Corporate Secretary Bank Syariah Indonesia (BSI) Gunawan A. Hartoyo mengatakan seluruh jajaran BSI sangat bersyukur atas masuknya perusahaan dengan kode saham BRIS ke dalam indeks LQ45. Hal ini menjadi salah satu satu bukti kepercayaan masyarakat dan investor terhadap kinerja BSI.

“Hal ini [masuk LQ45 juga mendorong semangat kami untuk terus konsisten mewujudkan visi menjadi Top 10 Global Islamic Bank dan terus memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi pemegang saham,” kata Gunawan kepada Bisnis, pekan lalu.

Sekadar informasi, pada kuartal I/2022 BSI membukukan laba bersih sebesar Rp987,65 miliar, tumbuh 33,18 persen yoy. Sementara itu aset BRIS ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 15,73 persen yoy menjadi Rp271,29 triliun.

Pada 3 bulan pertama 2022, BSI juga mencatatkan penyaluran pembiayaan yang tumbuh 11,59 persen yoy mencapai Rp177,51 triliun. Adapun, komposisi pembiayaan tersebut terdiri dari pembiayaan konsumer yang tumbuh 20,73 persen, pembiayaan mikro tumbuh 22,42 persen, dan gadai emas tumbuh 8,96 persen.

Dari sisi kualitas pembiayaan BSI terus membaik yang ditandai dengan penurunan NPF [non performing financing] net menjadi 0,90 persen di Maret 2022, NPF gross juga mengalami penurunan semula sebesar 3,09 persen di Maret 2021 menjadi sebesar 2,91 persen di Maret 2022.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong BSI untuk terlibat dalam membangun industri halal.

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim, kata Erick, menduduki posisi ke-4 sebagai negara dengan ekonomi dan industri halal terbesar di dunia. Erick juga berharap BSI dapat melahirkan talenta wirausaha muslim atau Muslimpreneur di Indonesia lebih banyak lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper