Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Turun Lagi, Dekati Level Terendah 9 Bulan

Penurunan terbaru emas terjadi karena indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, mencapai level tertinggi baru di atas 108 sejak Oktober 2002.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas acuan global turun lagi pada akhir perdagangan Selasa (12/7/2022) waktu New York, memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut menjelang rilis data inflasi AS. Emas juga tertekan penguatan dolar ke level tertinggi baru dalam dua dekade yang membuat logam kuning tidak begitu menarik bagi investor.

Mengutip Antara, Rabu (13/7/2022), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh US$6,90, atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada US$1.724,80 per ons. Emas mendekati level terlemahnya dalam sembilan bulan.

Meskipun baru saja memulai perdagangan pekan ini, kontrak patokan emas Comex sudah turun satu persen minggu ini. Itu memperpanjang penurunan empat minggu yang sebelumnya tidak terputus sehingga secara kumulatif menempatkan logam kuning turun US$150 atau 8,0 persen, sejak pekan yang berakhir 3 Juni 2022. Tahun ini, emas turun 6,0 persen.

Sebelumnya emas berjangka merosot US$10,6 atau 0,61 persen menjadi US$1.731,70 pada Senin (11/7/2022), setelah menguat US$2,6 atau 0,15 persen menjadi US$1.742,30 pada Jumat (8/7/2022), dan terdongkrak US$3,2 atau 0,18 persen menjadi US$1.739,70 pada Kamis (7/7/2022).

Penurunan terbaru emas terjadi karena indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, mencapai level tertinggi baru di atas 108 sejak Oktober 2002.

"Harga emas bertahan dengan baik karena reli dolar mencapai penanda utama," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Menurutnya emas mencoba mempertahankan level US$1.700 dan kemungkinan akan diuji dengan laporan inflasi yang sangat panas besok.

Laporan indeks harga konsumen (IHK) AS akan keluar pada Rabu waktu setempat. Para analis pasar berpendapat bahwa jika laporan memenuhi atau melebihi ekspektasi pasar, Federal Reserve dapat mempertahankan sikap agresif terhadap suku bunga yang lebih tinggi, di mana emas mungkin jatuh di bawah US$1.700 selama beberapa bulan mendatang.

Federasi Nasional Bisnis Independen pada Selasa (12/7/2022) melaporkan bahwa Indeks Optimisme Bisnis (Usaha) Kecil turun 3,6 poin pada Juni menjadi 89,5, level terendah sejak Januari 2013, memberikan sedikit dukungan terhadap emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 17,4 sen atau 0,91 persen, menjadi ditutup pada US$18,958 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 32,6 dolar AS atau 3,79 persen, menjadi ditutup pada US$828,10 per ons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper