Bisnis.com, JAKARTA -- Tahun 2021 merupakan tahun yang cukup menantang bagi emiten di sektor konstruksi bangunan. Simak perbandingan kinerja emiten kontraktor yang dihimpun DataIndonesia.id di sini.
Data yang dirangkum antara lain mencakup perbandingan pendapatan, perbandingan pertumbuhan pendapatan, perbandingan laba bersih, perbandingan pertumbuhan laba bersih, perbandingan total aset, total ekuitas, total liabilitas, serta data lainnya.
Data dan visualisasi selengkapnya dapat disimak melalui laporan berjudul Melihat Kinerja Emiten Kontraktor Hadapi Tahun Menantang sebagaimana dirangkum DataIndonesia.id di sini.
Pemberlakuan pembatasan kegiatan akibat tingginya kasus Covid-19 sempat menjadi sentimen negatif yang membuat proyek-proyek infrastruktur belum dapat beroperasi secara maksimal.
Beberapa perusahaan bahkan harus merevisi turun target perolehan kontrak barunya pada tahun lalu. Hal itu akhirnya mempengaruhi laju pertumbuhan kinerja emiten kontraktor yang belum sepenuhnya pulih.
Dari 20 emiten yang telah merilis laporan keuangan tahun 2021, tercatat rata-rata pendapatan emiten kontraktor naik 27,77% (yoy).
Baca Juga
Walau demikian, ada delapan dari 20 emiten sektor konstruksi bangunan yang mengalami penurunan pendapatan secara tahunan. Sementara, rata-rata laba bersih emiten di sektor ini turun 2,71% (yoy).
Penurunan itu terjadi seiring dengan tekanan yang dialami oleh enam emiten sektor konstruksi bangunan.
Rugi bersih PT Meta Epsi Tbk. (MTPS) tercatat paling bengkak hingga 694,20% (yoy) dari Rp29,16 miliar menjadi Rp231,61 miliar. Selain MTPS, rugi bersih PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) naik 171,87% (yoy) menjadi Rp38,06 miliar dan PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) tumbuh 128,71% (yoy) menjadi Rp200,22 miliar.
Di sisi lain, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) masih meraup pendapatan terbesar di antara emiten kontraktor lainnya, yakni Rp17,81 triliun.
Jumlah tersebut naik 7,7% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp16,54 triliun.
Sedangkan, PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) menjadi emiten kontraktor yang mendulang keuntungan terbesar mencapai Rp476,17 miliar. Nilai tersebut naik 12,41% dari Rp423,61 miliar pada 2020.
Masih ada tiga emiten di sektor ini yang belum merilis laporan keuangannya sepanjang tahun lalu. Ketiganya adalah yakni PT Aesler Grup Internasional Tbk. (RONY), PT Fimperkasa Utama Tbk. (FIMP), dan PT Mitra Pemuda Tbk. (MTRA).
Simak data dan visualisasi selengkapnya di sini.