Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas mglemah pada akhir perdagangan Rabu (25/5/2022), tertekan aksi profit taking setelah dolar AS menguat di tengah stabilisasi imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Dilansir dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange jatuh 19,1 poin atau 1,02 persen dan ditutup di US$1.846,30 per troy ounce, menghentikan kenaikan selama 4 hari berturut-turut.
Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) keluar, menunjukkan bahwa sebagian besar anggota FOMC percaya inflasi mungkin tidak lagi memburuk, dan kenaikan suku bunga 50 basis poin akan sesuai pada beberapa pertemuan berikutnya.
Notulensi rapat The Fed (Fed Minutes) 3-4 Mei yang dirilis Rabu (25/5/2022) menunjukkan pejabat Federal Reserve sepakat pada pertemuan mereka bulan ini bahwa bank sentral AS perlu menaikkan suku bunga 50 basis poin di dua pertemuan berikutnya. Hal ini senada dengan komentar Gubernur Jerome Powell setelah pertemuan lalu.
“Sebagian besar peserta menilai bahwa kenaikan 50 basis poin dalam kisaran target kemungkinan akan sesuai pada beberapa pertemuan berikutnya,” ungkap Fed Minutes.
Emas memangkas pelemahan setelah Fed minutes rilis, namun masih ditutup melemah karena dolar yang lebih kuat.
Baca Juga
"Meskipun Fed Minutes secara luas sejalan dengan ekspektasi pasar, The Fed menyatakan kenaikan 50 basis poin kemungkinan akan sesuai pada pertemuan Juni dan Juli," kata analis Standard Chartered Suki Cooper, dikutip Antara, Kamis (26/5/2022)..
Ia melanjutkan, fokus pasar kemungkinan akan tetap pada data inflasi dan tanda-tanda penurunan tekanan biaya.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada hari Rabu (25/5) bahwa pesanan barang tahan lama AS naik hanya 0,4 persen pada bulan April, sedikit lebih rendah daripada perkiraan para analis.