Bisnis.com, JAKARTA – Masih bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Selasa (26/4/2022), harga emas diperkirakan berpotensi turun lantaran pasar mewaspadai perkembangan krisis Covid-19 di China dan perang di Ukraina.
Mengutip data Bloomberg, Selasa (26/4/2022) pukul 10.00 WIB harga emas Comex tercatat naik 0,45 persen atau 8,60 poin ke US$1.904,60 per troy ons. Selain itu, harga emas Spot naik 0,36 persen atau 6,81 poin ke US$1.904,64 per troy ons.
Analis Monex Investindo Futures (MIFX) Faisyal menjelaskan, emas berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek pada Selasa, di tengah outlook penguatan dolar AS yang dipicu ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
“Namun, penurunan dapat terbatas jika pasar mencari aset safe haven logam mulia di tengah kekhawatiran krisis Covid-19 di China dan masih berlangsungnya perang di Ukraina,” jelasnya dalam riset harian, Selasa (26/4/2022).
Dolar AS menguat akhir-akhir ini di tengah prospek pengetatan kebijakan yang lebih agresif dari Federal Reserve AS, khususnya setelah ketua The Fed Jerome Powell pada pekan lalu memberikan dukungan untuk kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pertemuan kebijakan pekan depan, serta kemungkinan kenaikan suku bunga berturut-turut tahun ini.
Fed fund futures telah memperhitungkan kenaikan sebesar 50 bps untuk ketiga kalinya pada Juli, setelah kenaikan yang sama pada Mei dan Juni, dan hampir 250 bps dari kenaikan kumulatif di tahun 2022.
Baca Juga
Dari perkembangan krisis Covid-19 di China, kebijakan lockdown di Shanghai telah memasuki pekan keempat, karena perintah untuk pengujian massal di distrik terbesar di Beijing yang memicu kekhawatiran bahwa Ibu Kota China dapat bernasib sama.
Pasalnya, kebijakan lockdown di China kemungkinan akan diperluas ke 10 distrik dan satu wilayah pengembangan ekonomi.
Sementara itu dari perkembangan ketegangan di Ukraina, investor masih memonitor perkembangan invasi Rusia di Ukraina yang memasuki bulan ketiga pada hari Minggu. Konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan krisis pengungsi terburuk yang pernah dialami Eropa sejak Perang Dunia II.
“Selanjutnya pada hari ini pasar akan mencari katalis dari perilisan data ekonomi AS seperti Durable Goods Orders dan Core Durable Goods Orders pada pukul 19:30 WIB serta CB Consumer Confidence dan New Home Sales pukul 21:00 WIB,” imbuhnya.
MIFX memperkirakan pada perdagangan hari ini emas berpeluang dijual selama bergerak di bawah level resistance di US$1.905 karena berpotensi bergerak turun menguji support terdekat di US$1.893.
Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$1.905, emas berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut menargetkan resistance selanjutnya di US$1.913.
Emas spot menguat 0,38 persen atau 7,27 poin ke US$1.905,10 per troy ounce pada 5.11 WIB.
Emas Comex melejit 0,59 persen atau 11,20 poin ke US$1.907,20 per troy ounce.
Emas spot menguat 0,28 persen atau 5,27 poin ke US$1.903,10 per troy ounce pada 14.05 WIB.
Sedangkan emas Comex kontrak Juni 2022 melejit 0,42 persen atau 8 poin ke US$1.904,00 per troy ounce.
Harga emas spot menguat 0,42 persen atau 7,88 poin ke US$1.905,71 per troy ounce pada 12.46 WIB.
Sementara itu, emas Comex kontrak Juni 2022 melejit 0,49 persen atau 9,30 poin ke US$1.905,30 per troy ounce.
Harga emas spot menguat 0,26 persen atau 4,92 poin ke US$1.902,75 per troy ounce pada 11.05 WIB.
Sementara itu, emas Comex kontrak Juni 2022 menguat 0,36 persen atau 6,80 poin ke US$1.902,80 per troy ounce.