Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Gelar RUPS Kedua, Sepakati Tambahan Modal Dasar

RUPS kedua ADHI dilakukan untuk menyetujui penambahan modal dasar melalui perubahan anggaran dasar.
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Kedua pada Kamis, (21/4/2022).

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPS kedua ADHI ini dilakukan untuk menyetujui penambahan modal dasar melalui perubahan anggaran dasar.

Pada RUPST yang diselenggarakan Kamis (7/4/2022), perseroan mendapat persetujuan para pemegang saham untuk penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PM-HMETD) atau rights issue. ADHI setidaknya menargetkan pengumpulan dana hingga Rp3,87 triliun.

“Sebagai tindak lanjut dari persetujuan PM-HMETD tersebut, ADHI melakukan penambahan modal dasar melalui perubahan anggaran dasar dengan tujuan untuk menjaga saham portepelnya,” tulis perseroan dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (23/4/2022).

Selain itu, perubahan anggaran dasar tersebut juga mencakup penyesuaian klasifikasi baku lapangan usaha indonesia (KBLI) 2020. Penyesuaian terhadap KBLI 2020 merupakan bentuk integrasi dan sinkronisasi data lapangan usaha di Indonesia.

Perubahan KBLI diharapkan dapat memudahkan perizinan perseroan dalam menjalankan keseluruhan bisnisnya (ease of doing business).

Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan pengembangan usaha melalui proyek sesuai dengan lini bisnis yang dimiliki oleh perseroan, sehingga kinerja menjadi lebih efektif dan efisien.

Lebih lanjut, rencana ini juga dalam rangka mendukung percepatan pembangunan proyek strategis nasional (PSN), sehingga dapat menjadi memberikan dampak berantai yang luas dari pembangunan atau multiplier effect.

ADHI merupakan BUMN konstruksi pertama yang terdaftar di BEI pada Maret 2004. Sejak saat itu 49 persen saham ADHI dimiliki oleh masyarakat luas.

Selain bisnis konstruksi, ADHI memiliki empat bisnis lain antara lain energi, properti, industri dan investasi.

ADHI berpartisipasi dalam progam Proyek Strategis Nasional, salah satunya ialah Light Rail Transit Terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi sesuai dengan Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta perubahannya.

Pada penutupan perdagangan Jumat, (22/4/2022), saham ADHI terpantau parkir di zona merah dengan koreksi 0,69 persen di level 720. Saham dengan kapitalisasi pasar Rp2,56 triliun tersebut bergerak di kisaran 710-740.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper